Buru Hari Ini

Air Mata Haru Iringi Rekonsiliasi Keluarga Latbual–Batbual di Baileo Adat Modan Mohe Pulau Buru

Tangis bahagia mengiringi pertemuan dua keluarga besar, Latbual dan Batbual, yang telah terpisah selama berabad-abad. 

|
TribunAmbon.com/umi
PERTEMUAN KELUARGA LATBUAL DAN BATBUAL - potret pertemuan keluarga ade kaka latbual dan batbual di baileo adat modan mohe,Kecamatan Waeapo,Kabupaten Buru,Sabtu (15/11/2025). 

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM - Suasana haru pecah di Desa Modan Mohe, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Sabtu (15/11/2025) sore.

Tangis bahagia mengiringi pertemuan dua keluarga besar, Latbual dan Batbual, yang telah terpisah selama berabad-abad. 

Momen bersejarah bertajuk “Silaturahmi Ade Kaka Latbual dan Batbual yang Terpisah Sekian Lama” itu mempertemukan kembali saudara yang terpisah hingga sembilan keturunan.

Pertemuan berlangsung di Baileo Adat Modan Mohe dan menjadi pengalaman pertama bagi generasi masa kini.

Baca juga: Tujuh Nelayan Malra Selamat Usai Perahu Mati Mesin dan Terombang-Ambing

Baca juga: La Hamidun Klaim Terpilih Aklamasi Pimpin DPD KNPI Malteng, Isu Keretakan Musda Menguat

Untuk pertama kalinya, kedua keluarga kembali duduk bersama, berdamai, serta menutup luka lama yang diwariskan leluhur.

Berdasarkan pantauan TribunAmbon.com pukul 16.00 WIT, rombongan Batbual dari Tanimbar, Maluku Tenggara, tiba dengan pakaian adat lengkap dan pita merah di kepala sebagai identitas budaya. 

Mereka disambut hangat masyarakat Modan Mohe yang mengenakan ikat kepala bermotif batik dan kain lenso di leher. 

Para perempuan tampil anggun dengan kebaya dan kain batik yang disampirkan di bahu kanan.

Kedua pihak saling membawa kain adat untuk dipertukarkan sebagai simbol penghargaan dan pembaruan ikatan persaudaraan.

Setibanya di Baileo, rombongan menerima prosesi Dameng—tradisi penyelesaian adat sebagai tanda pemurnian hubungan. 

Seluruh peserta melepas alas kaki sebelum memasuki ruang adat, menunjukkan kerendahan hati dan kesiapan mempererat kembali tali keluarga.

Pada puncak acara, MatleaHualua, Fauzi Latbual, membacakan keputusan adat yang telah lama dinantikan.

“Sudah sekian lama, sembilan nasé kami terpisah. Hari ini kaka deng bapa dong Batbual kembali ke rumah ini,” ujarnya dengan suara bergetar.

“Masalah kecil dari moyang katong (Kami), mulai dari pemerintah umat sampai pemerintah alam lain, hari ini selesai. Beta (Saya) sahkan bahwa pada jam ini perkara ditutup.” ucapnya.

Keputusan itu pun disambut tepuk tangan penuh haru dari kedua keluarga.

Tak lupa keluarga dari Latbual mempersembahkan sebuah lagu untuk saudara mereka dari Batbual, dilanjutkan doa bersama yang menguatkan kembali ikatan kekeluargaan. 

Selain itu ada sebuah pesan menggema di seluruh baileo:
“Di mana orang Latbual ada, di situ keluarga kami. Cepat atau lambat, kami akan datang untuk menjemput.”.

Pertemuan ini bukan hanya rekonsiliasi dua keluarga besar, tetapi juga bukti bahwa persaudaraan, betapapun lama terpisah, selalu menemukan jalan untuk dipersatukan kembali.

Diketahui, acara turut dihadiri Raja Kayeli, Soar Pa, perwakilan Dandramel Mako, Pemerintah Desa Nafrua, Ketua Amkey, mantan anggota DPRD Arifin Latbual, anggota DPRD Fraksi PDIP Androno Latbual, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved