Maluku Terkini

Miris, Ruang Kelas SDN 54 Leihibar Rusak Berat dan Belum Ditangani Pemerintah

SD Negeri 54 Maluku Tengah beberapa atap seng rusak berat serta terlepas dengan sebagian plafon ruangan. 

Penulis: Maula Pelu | Editor: Ode Alfin Risanto
TribunAmbon.com/Maula Pelu
SEKOLAH RUSAK - Kondisi terkini genteng dan plafon pada ruang kelas di SD Negeri 54 bertempat pada Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Selasa (18/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ruang kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri 54 Maluku Tengah rusak berat. 

Sekolah ini terletak di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku.

Baca juga: Kelangkaan BBM di Buru, Mahasiswa Ungkap Dugaan Mafia di Tambang Ilegal Gunung Botak

Baca juga: Kasus Penggelapan Uang Sitaan Barang Bukti Oknum Jaksa di Maluku, Segera Limpah ke Pengadilan

Pantauan TribunAmbon.com Selasa (18/11/2025), beberapa atap seng rusak berat serta terlepas dengan sebagian plafon ruangan. 

Kondisi ini sebanyak tiga kelas terdampak. Mulai dari Kelas I, II, dan III. 

Tak hanya itu, kerusakan plafon juga dirasakan di ruang guru. 

Ditemui TribunAmbon.com,  Plt. Kepala Sekolah SD Negeri 54, Amina Tapessy, mengaku prihatin. 

Sebab menurutnya, akibat dari kondisi ini 67 siswanya tidak bisa belajar secara optimal. 

“Tiga ruang yang mengalami kerusakan itu jelas tidak optimal dalam pembelajaran,” ungkapnya dengan raut wajah cemberut saat ditemui TribunAmbon.com pada Selasa sekitar pukul 15.00 WIT di ruangannya. 

Agar pembelajaran berjalan lancar, dirinya pun harus menyiasati waktu pembelajaran. 

Dengan membagikan proses belajar pada pagi dan siang. Sebab ruang tidak mencukupi. 

“Karena terkait dengan tiga kondisi ruang yang rusak, maka beta berkoordinasi dengan guru terkait proses belajar mengajar karena pasti proses belajar mereka terhambat. Beta melakukan belajar pagi dan siang,” sambungnya. 

Kondisi ini dirinya mengaku tidak tau pasti kapan telah rusak parah seperti ini. 

Namun diungkapkan bahwa sejak ia masuk ke sekolah tersebut pada Akhir Mei 2025, kondisi itu telah ada. 

“Kerusakan sekolah ini untuk berapa lama beta (saya) belum tau, karena beta ditugaskan disini sejak saat Februari akhir 2025. Jadi kerusakannya beta seng tau berapa lama,” katanya. 

Amina sempat menanyakan kepada sejumlah guru terkait penanganan kondisi itu. 

Kepada Amina, mereka menyebutkan telah mengajukan dana rehab gedung ke Dinas Pendidikan, namun hingga kini belum mendapatkan alokasi danA atau perbaikan. 

Diketahui, jumlah siswa yang kelasnya rusak yakni Kelas I sebanyak 23 siswa, kelas II 26 siswa, dan kelas III sebanyak 18 siswa. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved