Banda Heritage Festival
Ratusan Warga dan TNI-Polri Gotong Royong Bersihkan Istana Mini Jelang Banda Heritage Festival 2025
Aksi gotong royong ini dipusatkan di kawasan depan Gedung Istana Mini, Negeri Administratif Dwiwarna, pada Sabtu (22/11/2025).
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Menjelang perhelatan Banda Heritage Festival 2025, ratusan warga, pelajar, bersama jajaran TNI-Polri dan unsur Forkopimca Banda Neira menggelar kerja bakt.
Aksi gotong royong ini dipusatkan di kawasan depan Gedung Istana Mini, Negeri Administratif Dwiwarna, pada Sabtu (22/11/2025).
Tujuannya menciptakan wajah Banda Neira yang bersih, rapi, dan representatif menyambut wisatawan.
Kerja bakti yang dimulai pukul 08.00 WIT ini dipimpin langsung oleh Pemerintah Kecamatan Banda Neira dan dihadiri oleh jajaran pimpinan daerah, termasuk Wakil Bupati Maluku Tengah Mario Lawalata, Kepala Pemerintahan Kecamatan Banda Neira Dra. R.A. Handayani Hassannusi, Danramil 1502-01/Banda Kapten Inf. Zulkifli Than, serta Kapolsek Banda IPTU A. Kasim Rahanyamtel.
Kegiatan kolaboratif ini melibatkan personel TNI–Polri, serta partisipasi aktif dari pelajar SD, SMP, dan SMA, bersama lebih dari 100 warga.
Mereka bahu-membahu membersihkan area publik, menata lingkungan, dan memelihara fasilitas umum di sekitar kompleks Istana Mini, yang merupakan ikon sejarah dan lokasi utama festival.
Baca juga: 6 Bulan Tak Digaji, Pekerja Kalrez Bula Terpaksa Mogok Kerja
Baca juga: 10 Finalis Adu Kecerdasan di Grand Final LCC Tingkat SMP/MTs Buru Tahun 2025
Banda Heritage Festival 2025 merupakan agenda tahunan yang bertujuan menonjolkan sejarah, budaya, dan pariwisata Kepulauan Banda sebagai salah satu aset heritage dunia.
Oleh karena itu, langkah preventif berupa pembersihan dan penataan lingkungan menjadi sangat penting untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kapolsek Banda IPTU A. Kasim Rahanyamtel menegaskan komitmen Polri dalam mendukung penuh kesiapan Banda Neira sebagai destinasi unggulan.
“Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi Polri dengan pemerintah, TNI, masyarakat, dan pelajar untuk menjaga kebersihan serta memperkuat semangat gotong royong jelang festival,” ujar Kapolsek Banda.
Kerja bakti massal ini tidak hanya dipandang sebagai rutinitas menjelang acara besar, tetapi juga cerminan dari koordinasi lintas sektor yang solid di Banda Neira.
Pelibatan berbagai unsur dari eksekutif, TNI-Polri, hingga masyarakat dan generasi muda, membuktikan bahwa persiapan festival dilakukan secara inklusif dan partisipatif.
Festival tahun ini diproyeksikan menjadi momentum penting untuk memperkuat positioning Banda sebagai kawasan heritage kelas dunia.
Sinergi yang terbangun di Banda Neira dapat menjadi model kolaborasi pengelolaan event berbasis komunitas di berbagai daerah lain.
Hal ini membuktikan bahwa keamanan, kebersihan, dan kesiapan pariwisata adalah kesadaran kolektif masyarakat, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata.
Dengan lingkungan yang bersih dan tertata rapi, Banda Neira siap menyambut dan memukau para pengunjung, menegaskan kembali predikatnya sebagai permata sejarah dan budaya di timur Indonesia. (*)
| Porsi ADD Dialokasi ke Banda Heritage Festival, Kadis: ADD Bukan Untuk Bidang Pemerintahan Saja |
|
|---|
| Bakal ada Skema Penambahan ADD tuk Negeri Peserta Banda Heritage Festival di Maluku Tengah |
|
|---|
| Banda Heritage Festival Jadi Polemik Buntut Desa Diancam Setor ADD, Fahri: Dasarnya Apa? |
|
|---|
| 18 Desa Wajib Ikut Banda Heritage Festival atau ADD Dipotong 2 Kali Lipat |
|
|---|
| Polemik Banda Heritage Festival: Surat Sekda Malteng Picu Kecaman Dianggap Anarkis dan Otoriter |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/Mapsaa.jpg)