SBT Hari Ini

6 Bulan Tak Digaji, Pekerja Kalrez Bula Terpaksa Mogok Kerja

Langkah tersebut diambil menyusul tunggakan gaji mereka yang tak pernah dibayar selama enam bulan.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Haliyudin Ulima
PERUSAHAN KARLEZ - Puluhan tenaga kerja PT Kalrez Petroleum (Seram) di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), saat menggelar aksi pemalangan terhadap perusahaan mereka, Sabtu (22/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM – Operasional PT Kalrez Petroleum (Seram) di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) lumpuh total setelah seluruh tenaga kerja bersepakat untuk mogok kerja.

Langkah tersebut diambil menyusul tunggakan gaji mereka yang tak pernah dibayar selama enam bulan.

Terhitung sejak Mei hingga November 2025.

“Kami bekerja tanpa kepastian. Enam bulan tidak dibayar, itu membahayakan keselamatan kerja kami,” ujar Wahyu, salah satu perwakilan pekerja, saat ditemui di lokasi, Sabtu (22/11/2025).

Menurutnya, sekitar 100 pekerja lapangan, termasuk tenaga dari Jakarta hingga Bula, sama sekali belum menerima upah sejak Mei 2025. 

Para pekerja menilai kondisi tersebut sudah tidak manusiawi dan sangat merugikan.

Wahyu menegaskan, aksi pemalangan yang mereka lakukan adalah bentuk ikhtiar terakhir setelah berbagai upaya komunikasi ke manajemen tidak membuahkan hasil.

“Kami tidak anarkis. Kami hanya ingin hak kami diberikan,” katanya.

Baca juga: 10 Finalis Adu Kecerdasan di Grand Final LCC Tingkat SMP/MTs Buru Tahun 2025

Baca juga: Korupsi PT. Tanimbar Energi, Petrus Fatlolon dan Tersangka Lainnya Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar

Pihaknya turut mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap manajemen perusahaan yang dinilai terus mengingkari janji pembayaran gaji.

Para pekerja bahkan sudah menempuh seluruh prosedur formal termasuk meminta mediasi dari Pemerintah Daerah dan Dinas Tenaga Kerja SBT. 

Namun hingga kini, hasilnya nihil.

“Manajemen kirim surat dan janji mau bayar, tapi kenyataannya tidak pernah dipenuhi,” lanjutnya.

Meski serangkaian perlawanan yang dilakukan tak berbuah hasil, para pekerja masih menyikapinya dengan kepala dingin. 

“Teman-teman tetap menjaga aset negara. Tidak ada anarkis. Tapi situasi ini tak bisa ditunggu terus,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved