SBT Hari Ini

Pasokan Berkurang, Harga Bawang Putih Tembus Rp. 60 per Kilo di Kota Bula

Kenaikan harga terjadi, untuk bawang putih yang sebelumnya dibandrol Rp. 45 ribu per kilonya sejak Kamis (25/6/2025) lalu, naik menjadi Rp. 60 ribu.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Ode Alfin Risanto
TribunAmbon.com/Haliyudin
HARGA BAWANG - Pasokan bawang di lapak Mama Iyan (40) salah satu pedagang di pasar Bula, kabupaten SBT. Untuk bawang merah dijual dengan harga Rp. 50 ribu, sementara bawang putih Rp. 60 ribu, Minggu (6/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Harga bawang di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, terus mengalami kenaikan harga, Minggu (6/7/2025). 

Hasil penelusuran Tribunambon.com dari sejumlah pedagang, sejak satu bulan terakhir, untuk bawang merah tidak mengalami penurunan atau kenaikan harga yang signifikan.

Dimana untuk bawang merah dijual dengan harga Rp. 50 ribu, sejak satu bulan terakhir hingga kini. 

Kenaikan harga terjadi, untuk bawang putih yang sebelumnya dibandrol Rp. 45 ribu per kilonya sejak Kamis (25/6/2025) lalu, kini naik menjadi Rp. 60 ribu, atau naik Rp. 15 ribu dari harga sebelumnya.

Hal itu disampaikan Bapak Romi (29) salah satu pedagang ketika diwawancarai Tribunambon.com di lapak dagangannya, Minggu (6/7/2025). 

"Kalau harga bawang ini tidak menentu, bisa naik bisa turun, tergantung stoknya kalau banyak di pedagang, bisa saja harga murah," ujarnya.

Baca juga: Diduga Akibat Korsleting Listrik, Sebuah Rumah di Negeri Suli - Malteng Hangus Dilalap Api

Baca juga: Ratusan Lubang Terus Bertambah dari Durian Patah Menuju Kecamatan Leihitu

Kata dia, kenaikan harga bawang kerap dipicu akibat lambatnya pasokan yang didistribusikan agen penyalur ke pedagang, terlebih saat pasokan menipis. 

"Sekarang ini memang stok tidak ada, jadi tunggu sampai ada yang distribusi baru kita ambil, kalau tidak ada berarti harga ini bisa terus naik seperti sekarang ini," jelasnya. 

Kondisi itu mengakibatkan pihaknya sempat kekosongan pasokan bawang, sehingga terpaksa membeli kembali dari sesama pedagang untuk dijual. 

"Stok yang ada sekarang ini bukan dari agen lagi, saya beli sendiri dari penjual yang lain, karena memang belum ada stok baru yang masuk, kalau mau tunggu bisa saja, tapi lama," bebernya. 

Dikonfirmasi terkait daya beli masyarakat, dirinya mengaku sangat sepi, terlebih dengan harga yang cenderung meningkat. 

"Pembeli kurang, mungkin harganya sedikit mahal jadi tidak banyak yang beli, kalau ada juga itupun cuman beli setengah kilo saja," tutupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved