SBT Hari Ini

Gedung TK Senilai Rp. 214.298.000 di Desa Aruan Terbengkalai, Warga: Listrik Belum Terpasang

Bangunan yang dibiayai dari Dana Desa tahun anggaran 2024 dengan nilai Rp. 214.298.000 itu terbengkalai sejak akhir tahun lalu.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Haliyudin Ulima
DANA DESA - Satu bilik gedung Taman Kanak-kanak (TK) di Desa Aruan, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten SBT terbengkalai sejak akhir tahun lalu hingga kini, Kamis (9/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Pembangunan gedung Taman Kanak-Kanak (TK) di Desa Aruan, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) hingga kini belum rampung.

Bangunan yang dibiayai dari Dana Desa tahun anggaran 2024 dengan nilai Rp. 214.298.000 itu terbengkalai sejak akhir tahun lalu.

Hal ini disampaikan salah satu warga setempat, Rusli Rumain, kepada TribunAmbon.com melalui sambungan WhatsApp, Kamis (9/10/2025).

“Pembangunan TK itu terakhir dikerjakan bulan Desember 2024. Sejak itu sudah tidak ada aktivitas apa-apa di lokasi,” ungkap Rusli.

Menurutnya, kondisi bangunan saat ini sangat memprihatinkan. 

Sejumlah bagian masih kosong dan belum terpasang fasilitas dasar.

Baca juga: Kantor Golkar Maluku Dirusak Puluhan Orang Tak Dikenal Secara Membabi-buta

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana Bansos 2023 Dinas Koperasi Maluku Tengah Terkuak, Kejari Selidiki

“Keramik tidak ada, listrik juga tidak ada, lantai belum selesai. Bangunannya begitu-begitu saja sampai sekarang,” ujarnya.

Rusli menambahkan, proyek tersebut dikerjakan pada masa kepemimpinan Pejabat Kepala Desa Ija Talaohu. 

Namun, ia menyesalkan tidak adanya transparansi dan pelibatan warga dalam pelaksanaan pembangunan.

“Dalam RAP desa saya tercatat sebagai penanggung jawab kegiatan di lapangan, tapi sejak dana cair sampai pembangunan jalan, saya tidak pernah dilibatkan,” kata Rusli.

Ia pun berharap agar pemerintah kabupaten maupun pihak berwenang meninjau kembali proyek tersebut agar dapat segera diselesaikan.

“Yang dirugikan masyarakat, karena sekolah itu dibangun untuk anak-anak di kampung. Sudah setahun lebih terbengkalai, sayang sekali,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved