SBT Hari Ini

Warga Nilai Inspektorat SBT Tebang Pilih, Proyek Bermasalah Dibiarkan Begitu Saja

Warga setempat, Rusli Rumain, menuding inspektorat bersikap tebang pilih dalam pemeriksaan proyek-proyek desa.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
TribunAmbon.com/ Haliyudin Ulima
INSPEKTORAT SBT - Salah satu proyek terbengkalai di Desa Aruan, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten SBT, Kamis (9/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM — Kinerja Inspektorat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kembali disorot, Kamis (9/10/2025). 

Pasalnya, lembaga pengawas keuangan daerah itu dinilai tidak tegas dalam menangani dugaan penyimpangan pembangunan di wilayah DBT.

Seperti yang terjadi saat di Desa Aruan, Kecamatan Siritaun Wida Timur.

Satu bilik gedung Taman Kanak-kanak (TK) yang dibiayai dari Dana Desa tahun anggaran 2024 dengan nilai Rp. 214.298.000 itu terbengkalai sejak akhir tahun lalu.

Warga setempat, Rusli Rumain, menuding inspektorat bersikap tebang pilih dalam pemeriksaan proyek-proyek desa.

“Inspektorat itu turun periksa tapi anggap semua biasa-biasa saja, padahal bangunan TK di Aruan jelas belum selesai. Tidak ada teguran, tidak ada tindak lanjut,” ujarnya kepada TribunAmbon.com melalui sambungan telepon WhatsApp.

Baca juga: Pantai Tikus Kota Bula Dipenuhi Sampah, Warga Keluhkan Bau Menyengat dan Sikap Cuek Pemerintah

Baca juga: Sejumlah Pejabat di OPD Malteng Rangkap Jabatan, Fraksi Demokrat Jor-joran Beri Kritik

Lebih lanjut dijelaskan, pemeriksaan inspektorat seharusnya menghasilkan rekomendasi untuk melanjutkan pekerjaan atau memproses secara hukum jika ditemukan pelanggaran.

“Tapi ini tidak ada langkah apa-apa. Mereka turun hanya sekadar formalitas. Ini kan merugikan masyarakat,” tegasnya.

Rusli juga mengaku pernah memprotes langsung di kantor Inspektorat SBT terkait hasil pemeriksaan yang dianggap tidak sesuai fakta.

“Waktu itu saya marah besar di inspektorat. Di berita acara mereka tulis kantor desa fiktif, padahal bangunannya ada. Yang justru bermasalah malah tidak mereka tindak,” ungkapnya.

Ia menilai lemahnya pengawasan dan sikap tidak profesional aparat inspektorat menjadi salah satu penyebab banyaknya proyek mangkrak di desa.

“Kalau lembaga pengawasnya sendiri tidak tegas, bagaimana masyarakat bisa percaya. Kami sudah bosan lihat banyak pekerjaan tidak selesai tapi dibiarkan begitu saja,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved