SBT Hari Ini
Krisis Air Bersih di Kota Bula, Warga Masih Andalkan Air Hujan dan Sumur Keruh
Krisis air bersih menjadi cerita lama yang tak kunjung selesai di sejumlah wilayah di SBT, termasuk di ibu kota kabupaten, Kota Bula.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Tak hanya di daerah pinggiran, warga di Ibu Kota Kabupaten Seram Bagian Timur ternyata kesulitan akses air bersih.
Terlebih saat musim kemarau, warga terpaksa menguras sumur meski airnya keruh.
Kondisi itu diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten SBT, Ramli Sibualamo.
“Memang betul, saat kemarau situasinya makin sulit dibanding musim hujan,” ujarnya, Senin (8/10/2025).
Baca juga: Oknum Brimob di Ambon Diduga Mabuk dan Rudapaksa Anak di Bawah Umur
Baca juga: Kejari Bongkar Fakta Baru, Dinas Pendidikan SBT Belum Tindaklanjut Temuan BPK Soal Beasiswa 800 Juta
Sebagai solusi, Dinas PUPR tengah menyiapkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bula.
Menurut Ramli, desain detail proyek tersebut telah disusun dan anggarannya dialokasikan dalam APBD tahun 2025.
“Sekarang sedang proses lelang untuk pembuatan desainnya. Ada 13 kriteria yang menjadi persyaratan pembangunan SPAM,” jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan survei sumber air di Desa Osil, Jembatan Basah, dan Nama Timur.
Dari tiga lokasi itu, baru satu sumber yang dinilai memenuhi syarat untuk dijadikan pusat pembangunan SPAM Kota Bula.
“Itu yang jadi fokus kami di PUPR. Mudah-mudahan ke depan masyarakat bisa benar-benar menikmati air bersih,” tutup Ramli. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.