Harga Pasar

Harga Cabai di Pasar Bula Anjlok, Pedagang Mengeluh Omset Turun Drastis

Kondisi tersebut membuat sejumlah pedagang mengeluh lantaran omset mereka ikut merosot.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Haliyudin Ulima
HARGA CABAI - Pasokan cabai di lapak Mama Lan, salah satu pedagang di Pasar Rakyat, Kota Bula, Kabupaten SBT, Sabtu (11/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM – Harga cabai di Pasar Rakyat Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) turun tajam sejak awal pekan ini. 

Kondisi tersebut lantas dikeluhkan pedagang imbas omset ikut merosot.

Penurunan harga komoditas itu sebenarnya sempat disambut baik oleh masyarakat. 

Namun, sayangnya, meski harga sudah turun, pembeli belum ramai seperti biasanya.

Pantauan TribunAmbon.com di lokasi Sabtu (11/10/2025), harga cabai rawit dibandrol dengan harga Rp. 60 sampai 70 ribu per kilogram dengan harga pasok Rp. 50 ribu.

Sementara cabai keriting, dijual dengan harga Rp. 40 sampai 45 ribu per kilogram dengan harga pengambilan Rp. 35 ribu.

Baca juga: Sekolah Citra Kasih Ambon Gelar Smart Preneur Competition: 205 Siswa dari 15 Sekolah Ambil Bagian

Baca juga: Unpatti Tanam 500 Mangrove di Negeri Pelauw: Upaya Mitigasi Perubahan Lingkungan di Wilayah Pesisir

“Rica lagi turun harga sekarang, belum sampai satu minggu ini, lagi turun harga” ujar Mama Lan, salah satu pedagang saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (11/10/2025).

Para pedagang mengakui, penurunan harga tidak berdampak baik bagi pendapatan, justru merugi.

“Turun hampir separuh, tapi pembeli tetap sepi. Banyak yang bilang masih hemat-hemat karena penghasilan juga susah,” keluhnya.

Lebih lanjut dijelaskan, turunnya harga cabai dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan dari daerah pertanian di sekitar SBT.

Saat ini, banyak petani yang baru panen, sehingga stok di pasar meningkat dan harga otomatis jatuh.

Namun, kondisi ini justru membuat pedagang kecil seperti dirinya kebingungan. Sebab, meski harga turun, tidak otomatis berarti keuntungan bertambah. 

Sebaliknya, sebagian besar cabai yang tidak laku berpotensi busuk jika tidak segera terjual.

“Kalau tidak habis, bisa rusak. Rica ini cepat busuk, apalagi kalau cuaca lembap begini. Akhirnya kita buang juga. Jadi rugi dua kali,” bebernya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved