Maluku Terkini

Angka Prevalensi Stunting di Maluku Tengah Turun 0,28 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah, Mahujali Talaohu mengungkapkan prevalensi stunting di Maluku Tengah saat ini mengalami penurunan.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
(Shutterstock/Pizza Stereo)
Ilustrasi stunting 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah, Mahujali Talaohu mengungkapkan prevalensi stunting di Maluku Tengah saat ini mengalami penurunan.

Di mana, tercatat per Juni 2024, prevalensi stunting di Bumi Pamahanu Nusa ada di angka 0,28 persen. 

"Syukur alhamdulilah, puji tuhan angka stanting di Malteng saat ini menurun, di tahun 2023 kita berada 3,93 persen, sedangkan di tahun 2024 ini angka stanting kita ada di angka 3,65 persen atau turun sebanyak 0,28 persen dari tahun 2023 kemarin," kata Talaohu di Masohi, Rabu (17/6/2024).

Baca juga: Waspada! Orang Tua di Maluku Wajib Tahu, Susu Kental Manis Bisa Picu Stunting

Meski demikian, Talaohu mengatakan pihaknya terus berupaya menekan angka stunting menuju zero Stanting.

"Kita terus bekerja dan berharap stunting di Maluku Tengah turun jadi nol kasus," harap Talaohu. 

Sebelumnya, Pj Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa instruksi jajarannya untuk kerja serius dalam menurunkan angka stunting

Demikian dikatakan Rakib Sahubawa, melalui Asisten II Setda Malteng, Julius Boro saat membuka Rapat Koordinasi Kesehatan di Kantor Baplitbangda, jalan Imam Bonjol, Kota Masohi.

Ia juga menyoroti terkait tantangan pembangunan kesehatan dan upaya penurunan angka stunting yang dibutuhkan kerja kolaborasi semua pihak. 

"Intervensi penanganan stunting di seluruh Negeri/Kelurahan perlu dioptimalkan dalam mendukung percepatan penurunan stunting di tahun 2024," tegasnya.

Hal ini penting menurutnya, sebagai bahan komunikasi dan diskusi guna mencari solusi pada forum Rakor, yang dihadiri seluruh jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan sejumlah Camat se-Maluku Tengah. 

Selain itu, ia juga mendorong penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), di tingkat kabupaten, kecamatan, sampai dengan Negeri dan kelurahan untuk mengintervensi dan melakukan kolaborasi lintas kesehatan.

"Terlebih dengan mengkampanyekan gerakan masyarakat sehat, untuk mendorong masyarakat dalam berperilaku hidup sehat melalui seluruh unsur jajaran kesehatan," tandasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved