Amplaz Ditutup Sementara

Pedagang Mogok Jualan, Aktivitas Amplaz Tutup Total Selama 3 Hari

Aktivitas jual beli di Ambon Plaza (Amplaz), Kelurahan Honipupu, Kota Ambon tutup selama tiga hari.

|
Mesya
Aktivitas jual beli di Ambon Plaza (Amplaz), Kelurahan Honipupu, Kota Ambon tutup selama tiga hari. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Aktivitas jual beli di Ambon Plaza (Amplaz), Kelurahan Honipupu, Kota Ambon tutup selama tiga hari.

Penutupan aktivitas di pusat perbelanjaan tertua di Kota Ambon itu lantaran adanya aksi mogok oleh pedagang setempat.

Pantauan TribunAmbon.com, penutupan toko oleh pedagang sempat dicegat oleh para petugas keamanan pada pusat pembelanjaan itu.

Meski begitu, pedagang tetap melawan dengan tetap menutup toko tempat mereka berdagang.

Baca juga: Pedagang Keluhkan Kenaikan Iuran Sewa Lapak di Amplaz

Dari ratusan toko yang berjejer, tak satupun yang buka untuk melayani pembeli.

Pembeli yang sebelumnya telah masuk untuk berbelanja terpaksa memilih untuk keluar.

Salma, salah satu pedagang Amplaz mengaku, memilih menutup toko sebagai bentuk protes terhadap PT. Modern Multi Guna (MMG) yang menaikkan tarif sewa lapak secara sepihak.

"Iya tutup, dan semua pedagang kompak untuk gedung ini tanpa ada aktivitas jual beli. Kami kesal karena tarif sewa lapak yang begitu mahal," kata Salma, Senin (20/5/2024).

Dikatakan, sebelumnya per lapak disewa dengan harga dikisaran Rp. 36 juta per 30 tahun.

Namun, kemudian pihak pengelola membuat kesepakatan sepihak dengan menaikan harga menjadi Rp. 500 juta per 30 tahun.

"Harga sewa ini bagi kami terlalu tinggi. Lagian juga bangunannya ini lama, bukan bangunan baru," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Perkumpulan Penghuni Pengusaha Pusat Perbelanjaan Ambon Plaza (P5AP), Rajab Tatuhey mengatakan, aksi mogok yang dilakukan pedagang merupakan salah satu bentuk protes terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh PT. Moderen Multi Guna.

"Harga yang diterapkan oleh pihak pengelola terlalu mencekik dan tidak rasional sehingga aksi ini harus kami lakukan," kata Rajab.

Dia mengaku, aksi mogok ini rencananya akan dilakukan selama tiga hari kedepan terhitung dari Senin hari ini sampai Rabu, 22 Mei 2024.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved