Masohi Hari Ini

Pengemudi Truk Temui DPRD Menyoal Kelangkaan BBM Subsidi Jenis Pertalite dan Solar di Malteng

‎Dalam penyampaiannya, Koordinator Wilayah Perkumpulan Pengemudi Truk Indonesia Maluku, Tontjie Helaha  mengeluhkan kelangkaan pertalite dan solar

Tribunambon/silmi
RAPAT AUDIENSI - Rapat audiensi Komisi II DPRD Maluku Tengah dan Pengemudi Truk di Maluku Tengah, Selasa (21/10/2025) 

‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Pengemudi truk temui Komisi II DPRD Maluku Tengah menyoal kelangkaan BBM subsidi jenis Pertalite maupun Solar di Kabupaten Maluku Tengah. 

‎Pertemuan berlangsung di Ruang Banggar DPRD Maluku Tengah, Selasa (21/10/2025) siang.

‎Dihadiri langsung oleh Pemilik SPBU Reguler Masohi, Marlatu Leleury, Manajer Depot Pertamina Masohi, Dian Aritianto., serta pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Maluku Tengah.

Baca juga: Ratusan Siswa Keracunan, Polres SBB Ajak Masyarakat Aktif Melapor dan Awasi Asupan Anak

Baca juga: Tindak Pidana Pencucian Uang, Eks Wali Kota Ambon Divonis 1 Tahun dan 10 bulan Penjara 

‎Dalam penyampaiannya, Koordinator Wilayah Perkumpulan Pengemudi Truk Indonesia Maluku (PPTIM), Tontjie Helaha mengeluhkan kelangkaan pertalite dan solar yang sudah berlangsung sekira tiga tahun ketika diberlakukan sistem barcode. 

‎"Alasannya jaringan, sebelum itu, kelangkaan terjadi pada Desember 2023 SPBU tidak menjual solar hingga satu pekan, tapi penjualan dextalite, kenapa tidak bisa ambil langkah tegas," tukas Tontjie.

‎Dirinya mengeluhkan, stasiun pengisian BBM di Kota Masohi hanya satu, kenapa Pertamina tidak bisa memenuhi kuota pengisian BBM. 

‎"Pemakaian solar untuk kendaraan subsidi banyak, kalau memang semua lari di industri jangan begitu.
‎Kita susah, kita masyarakat kecil dan dampaknya untuk kita," ungkap dia.

‎Pertamina diminta terbuka ke masyarakat soal stok BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite untuk kuota.

‎Sementara itu, perwakilan pengemudi truk lainnya menyampaikan, pengendara diberikan subsidi dengan kuota 60 liter namun yang terealisasi yakni 36 liter per pelanggan dengan harga Rp. 260 ribu, ditambah Minyak non subsidi jenis dextalite.

‎"50 persen solar dan 50 persen dextalite. Kita dibatasi jadwal pengisian. Sisa minyak kemana jam 14.00 WIT habis, solar habis. Sisa minyak dikemanakan kasus ini berlarut-larut," tegasnya.

Baca juga: Bantah Lakukan Perampasan, Jhonny Kwee Sebut Truk Milik Perusahaan dan Hanya Amankan Aset

‎Sementara itu, Manajer Depot Pertamina Masohi, Dian Aritianto memastikan bahwa stok BBM di depot Pertamina Masohi tersedia.

‎Diakui, penyaluran BBM disesuaikan dengan permintaan dari mitra ataupun pihak SPBU.

‎Di lain sisi, Pengawas SPBU Reguler Masohi, Alfian Toisuta membenarkan bahwa kuota yang tertera pada barcode yakni 60 liter BBM subsidi. 

‎"Saya tidak tahu alokasi (stok BBM) tiap bulan berapa (banyak), dan kami jual atau isi BBM (subsidi) Rp. 250 ribu per 36 liter, hal itu demi menjaga stok bulanan BBM subsidi,"

‎Dirinya juga mengaku ia bukan pengambilan kebijakan, sehingga berharap penyampaiannya dapat dipahami Anggota DPRD Maluku Tengah dan peserta rapat lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved