Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MALTENG,TRIBUNAMBON.COM - Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir beserta istri, Betty Epsilon Idroos dan rombongan hadiri Pagelaran Budaya Ma’atenu Pakapita Matasiri di Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kamis (6/11/2025).
Pagelaran budaya yang mengusung tema “Ragam Gerak Satu Jiwa Maningkamu”, bakal berlangsung hingga Jumat (7/11/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Zulkarnain mengatakan, Ma’atenu atau tarian Cakalele, warisan leluhur masyarakat Negeri Pelauw yang sarat makna tentang keberanian, kegagahan, dan kehormatan.
Menurutnya, dalam hentakan kaki, ayunan parang, dan dentuman tifa yang menggema, tidak hanya melihat sebuah tarian, tetapi juga merasakan jiwa perjuangan dan harga diri orang Maluku yang tidak pernah padam.
"Ma’atenu bukan sekadar atraksi. Ini adalah simbol kebangkitan semangat laki-laki Matasiri Amalatu, semangat menjaga negeri, membela harkat, dan menghormati warisan budaya," imbuh Zulkarnain.
Baca juga: Dana HUT Buru Diduga dari Pungli, Mahasiswa Desak Kepala Satpol PP Dicopot
Baca juga: Program Kesehatan Gratis di RSUD Bula Terhambat Regulasi, DPRD: Jangan Tunggu Perbup
Ia menyampaikan, tahun ini, Cakalele Ma’atenu tampil dengan wajah yang lebih segar, lebih menggugah. Beberapa hari sebelum pagelaran ini, anak-anak Negeri Pelauw telah menampilkan aksi Cakalele di Kota Masohi.
"Sebuah pertunjukan yang menggugah rasa bangga kita semua, bahwa generasi muda kini sedang menjemput kembali jati diri budayanya, menegakkan panji-panji warisan leluhur di tanah sendiri," cetus Bupati.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menyebut, ia berdiri di sini dengan rasa bangga yang luar biasa. Bangga melihat bagaimana tradisi tidak hanya dijaga, tetapi juga dihidupkan kembali dengan semangat yang menyala.
Ia berpendapat, budaya seperti inilah yang menjadikan Maluku Tengah besar, bukan karena kekayaan alam semata, tetapi karena kekayaan jiwa dan identitas yang diwariskan dari generasi ke generasi.
"Melalui kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Maluku atas dukungan dan perhatian beliau terhadap pengembangan budaya daerah, serta kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Maluku yang telah turut menjadi mitra penting dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan kita," ungkap dia.
Besok, lanjut Bupati, akan disaksikan Ma’amara Tenun, tarian yang menampilkan keanggunan dan kehalusan tangan perempuan Matasiri Amalatu yang menyempurnakan semangat Ma’atenu hari ini. Dua tarian, dua jiwa, satu makna; yaitu kesetiaan dan kebanggaan terhadap tanah negeri tercinta.
"Mari kita jadikan budaya kita sebagai napas dalam setiap langkah pembangunan. Sebab sejatinya, kemajuan tanpa budaya hanyalah bangunan tanpa jiwa. Dengan budaya, kita tegak. Dengan persaudaraan, kita kuat," ajak Zulkarnain. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.