Ambon Hari Ini
Pasca Tawuran di UKIM, Wakil Dekan Teknik Bungkam Soal Pembinaan Karakter Mahasiswa
Pasalnya saat eskalasi tawuran melebar, sejumlah mahasiswa Teknik diduga merusak ruang dosen Fakultas Hukum.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Ringkasan Berita:
- Insiden yang terjadi sekitar pukul 12.55 WIT itu menyebabkan empat orang luka-luka dan satu unit sepeda motor rusak.
- Kericuhan disebut berawal dari aksi pemukulan mahasiswa Teknik terhadap mahasiswa Hukum bernama Evin Tetelepta, yang dipicu oleh perselisihan lama.
- Polisi telah mengidentifikasi beberapa pelaku dan memfasilitasi mediasi antara pihak kampus serta mahasiswa.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Insiden tawuran yang melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) pada Selasa (4/11/2025) terus menjadi sorotan publik.
Kasus tawuran tak hanya tertuju pada kekerasan, tetapi juga pengerusakan fasilitas kampus.
Pasalnya saat eskalasi tawuran melebar, sejumlah mahasiswa Teknik diduga merusak ruang dosen Fakultas Hukum.
Ironisnya, saat dimintai keterangan mengenai langkah pencegahan kekerasan berulang, Wakil Dekan III Fakultas Teknik memilih untuk bungkam.
Kasus ini semakin memicu kritik mengingat riwayat tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Teknik bukan baru terjadi satu kali.
Hal ini menuntut adanya pembinaan karakter yang serius dan berkelanjutan.
Namun, upaya untuk mendapatkan klarifikasi mengenai kelanjutan penanganan masalah dan upaya pembinaan internal menemui jalan buntu.
Wakil Dekan III Fakultas Teknik UKIM, M. F. Telussa, yang ditemui TribunAmbon.com, Jumat (7/11/2025) di ruang kerjanya, secara tegas menolak memberikan komentar terkait kelanjutan penanganan masalah tersebut.
Bahkan, ketika ditanya secara spesifik mengenai apakah ada program pembinaan khusus terhadap mahasiswa guna menghindari tindakan kekerasan berulang di masa depan, dirinya tak mau memberikan pendapat.
"No comment," kata Telussa, menutup pintu informasi.
Baca juga: Sampah Menumpuk di Pasar Binaiya, Hampir Meluber ke Bahu Jalan
Baca juga: Mahasiswa UKIM Desak Rektorat Beri Skorsing Bahkan Pecat Pelaku Kekerasan di Kampus
Sikap bungkam dari pimpinan Fakultas Teknik ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen kampus dalam menangani akar masalah kekerasan dan memastikan pembinaan karakter mahasiswa yang berintegritas.
Publik dan civitas akademika kini menanti langkah tegas dan transparan dari pihak kampus.
Bukan sekedar mendamaikan konflik antar mahasiswa, tetapi lebih utama mengakhiri budaya kekerasan yang mencoreng nama lembaga pendidikan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, kerusakan fasilitas kampus menjadi bukti fisik dari eskalasi kekerasan yang terjadi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.