Ambon Hari Ini

Mahasiswa UKIM Desak Rektorat Beri Skorsing Bahkan Pecat Pelaku Kekerasan di Kampus

Insiden tawuran yang terjadi pada Selasa, kemarin, sebagai akumulasi dari masalah internal yang tidak diselesaikan secara tuntas oleh kampus.

TribunAmbon/jenderal
TAWURAN MAHASISWA - Mahasiswa UKIM, Bill Clinton Dumgair saat diwawancarai TribunAmbon.com, Rabu (5/11/2025). Ia mendesak rektorat mengambil tindakan tegas, mulai dari skorsing hingga pemecatan, terhadap para pelaku kekerasan untuk menciptakan efek jera. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Insiden tawuran antar mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Talake, Kota Ambon, memicu reaksi keras dari kalangan mahasiswa sendiri. 

Mahasiswa UKIM, Bill Clinton Dumgair, mendesak rektorat mengambil tindakan tegas, mulai dari skorsing hingga pemecatan, terhadap para pelaku kekerasan untuk menciptakan efek jera.

Baca juga: Tawuran Antar Mahasiswa UKIM Diduga Akibat Akumulasi Masalah dan Kelalaian Kampus

Baca juga: Mengenal Budaya Nusu Loi dari Dusun Yalahatan, Negeri Tamilouw Maluku Tengah 

Ia menegaskan bahwa sanksi administratif harus dijalankan tanpa pandang bulu.

“Pada dasarnya sanksi administratif harus dijalankan, para pelaku kekerasan harus mendapat teguran nyata dari rektorat agar ada efek jera. Misalnya skorsing dan pemecatan sesuai dengan aturan kampus yang berlaku,” tegasnya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Rabu (5/11/2025).

Lanjutnya menjelaskan, insiden tawuran yang terjadi pada Selasa, (4/11/2025), sebagai akumulasi dari masalah internal yang tidak diselesaikan secara tuntas oleh pihak universitas.

“Jadi ini sebenarnya dimulai dari akumulasi masalah yang tidak diselesaikan secara tuntas oleh universitas sampai terjadi insiden tawuran antar mahasiswa kemarin,” ungkapnya.

Menurutnya, kampus harus lebih jeli lagi dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.

Tujuannya penanganan dilakukan secara tepat sasaran dan tidak ada keberpihakan pada pihak-pihak tertentu.

Ia menyarankan langkah pencegahan harus dilakukan sejak dini. 

“Ketika ada masalah kecil yang diperkirakan memicu masalah yang lebih besar dapat diselesaikan sesegara mungkin oleh pihak kampus,” tambahnya.

Selain penanganan masalah yang lebih proaktif, ia juga menekankan pentingnya pengetatan keamanan di lingkungan kampus. 

Tujuannya agar masalah internal tidak meluas menjadi konstalasi massa, bahkan melebar hingga melibatkan masyarakat luar.

Diberitakan sebelumnya, suasana di UKIM sempat tegang setelah aksi pemukulan berujung pada saling serang menggunakan batu antara mahasiswa Hukum dan Teknik pada Selasa, (4/11/2025), sekitar pukul 12.55 WIT. 

Insiden ini, yang merupakan rentetan dari perselisihan yang sudah terjadi beberapa hari sebelumnya, mengakibatkan empat orang terluka dan satu unit motor rusak.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved