Maluku Tengah

Mengenal Budaya Nusu Loi dari Dusun Yalahatan, Negeri Tamilouw Maluku Tengah 

tradisi sosial yang terus dijaga yang menarik perhatian adalah Budaya Nusu Loi dari Dusun Yalahatan, Negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai.

TribunAmbon/silmi
PAMERAN BUDAYA - Stan Pameran Budaya Nusu Loi, Dusun Yalahatan Negeri Tamilouw, Maluku Tengah beberapa waktu lalu. 


Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM -Kabupaten Maluku Tengah dikenal kaya akan budaya warisan leluhur, baik dalam bentuk tutur, benda, perilaku, maupun tradisi sosial yang terus dijaga hingga kini.

Salah satu yang menarik perhatian adalah Budaya Nusu Loi dari Dusun Yalahatan, Negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai.

Masyarakat adat Yalahatan menampilkan beragam warisan budaya kebendaan mereka pada Pameran Budaya yang digelar di kawasan Pelabuhan Feri Ina Marina, Kota Masohi, Jumat (31/10/2025) hingga Senin (2/11/2025).

Baca juga: Bangunan SMAN 13 Buru Rusak Parah, DPRD Minta Pemerintah Segera Bertindak

Baca juga: PT. Pelindo Luncurkan Program TJSL Stunting Care di Laha Kota Ambon

Di stan mereka, pengunjung disuguhkan berbagai hasil karya turun-temurun, seperti tas, kerajinan tangan, lante (lantai bambu), dan foto rumah adat. Semua benda yang ditampilkan dibuat dari bahan alam, di antaranya:

  • Patron, tas berbahan pelepah sagu.
  • Nyiru, wadah atau baki dari anyaman bambu.
  • Tagalaya, bakul anyaman bambu.
  • Amanisang, anyaman bambu berbentuk kerucut untuk aktivitas sehari-hari.

“Tagalaya banyak digunakan untuk menaruh makanan dan barang-barang,” ujar Kanate Waleuru, pemandu di stan pameran, kepada TribunAmbon.com.

Kanate juga memperlihatkan aksesoris pakaian adat serta lante, yaitu lantai dari bambu yang dibelah dan disejajarkan di tanah.

‎"Waktu pakai lantai menyesuaikan (dengan) rumah adat," jelas Kanate Waleuru.

Stan Nusu Loi sendiri dibangun dari gaba-gaba (pelepah daun sagu), menandakan kesederhanaan kehidupan masyarakat leluhur mereka.

Selain memamerkan benda-benda budaya, Kanate turut memperkenalkan sejumlah rumah adat di Dusun Yalahatan, di antaranya:

  • Rumah adat atau Baileu (disebut Usali dalam bahasa lokal).
  • Rumah Adat Matoke.
  • Rumah Kapitan Waleuru.
  • Rumah Kapitan Soloweno.
  • Rumah Adat Soloweno.
  • Rumah Tuan Tanah Waleuru.

Menurut Kanate, dari generasi ke generasi, masyarakat adat Yalahatan terus menjaga warisan budaya ini sebagai bagian dari jati diri mereka.

“Kami merasa antusias dan berharap kegiatan ini memberi dampak baik bagi pelestarian adat dan budaya,” tutup Kanate Waleuru.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved