Ambon Hari Ini
Pelindo Luncurkan Program TJSL Stunting Care di Laha Kota Ambon
Program ini menjadi langkah nyata Pelindo dalam mendukung penurunan angka stunting di wilayah tersebut yang tergolong tinggi.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Ambon resmi luncurkan lProgram TanggungJjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk “Stunting Care” di Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Rabu (5/11/2025).
Program ini menjadi langkah nyata Pelindo dalam mendukung penurunan angka stunting di wilayah tersebut yang tergolong tinggi.
Kegiatan diawali dengan bimbingan teknis (Bimtek) bagi kader kesehatan di Puskesmas Tawiri, sebagai kapasitas tenaga pendukung program di lapangan nantinya.
General Manager (GM) Pelindo Cabang Ambon, Zahlan, menjelaskan bahwa program stunting care merupakan kolaborasi antara Pelindo dengan Human Inituative Regional Indonesia Timur, sebagai mitra pelaksana.
“Program ini kami rancang fokus pada penurunan angka stunting pada anak dan belita di wilayah Laha dengan jangka waktu pelaksana selama 6 bulan,” ujarnya.
Baca juga: Gelar Rakerwil, Hamdani Laturua Lanjut Pimpin NasDem Maluku
Baca juga: Produk UMKM Karya Warga Binaan Lapas Wahai Diboyong Ke Belanda
Menurut Zahlan, pelaksanaan program TJSL ini merupakan bentuk kepedulian BUMN terhadap lingkungan sekitar, sesuai mandat pemerintah agar perusahaan negara turut berkontribusi dalam pembangunan sosial.
“BUMN sebagai korporasi induk memiliki kewajiban untuk memperhatikan lingkungan di sekitarnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari mandat pemerintah agar BUMN turut berperan dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan sosial,” jelasnya.
Zahlan menambahkan bahwa Desa Laha dipilih karena angka stunting tertinggi di Kota Ambon, yaitu sebanyak 59 anak.
“Kami memilih Desa Laha karena datanya menunjukkan angka stunting tertinggi. Harapannya dengan intervensi langsung selama 6 bulan, dan kolaborasi berbagai pihak, angka stunting di sini bisa mencapai nihil,” katanya optimis.
Sementara itu, Asisten II Setda Maluku, Kasrul Selang, yang hadir mewakili Gubernur Maluku untuk membuka kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuh.
Menurutnya, penanganan stunting harus melibatkan banyak pihak, agar hasil maksimal.
“Penurunan angka stunting tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kerja sama antara pemerintah, pihak swasta, ibu-ibu PKK, dan terutama peran keluarga dalam pemenuhan gizi anak,” ujarnya.
Sebab menurutnya, penting peran berbagai pihak, agar pengelolaan sumber daya alam yang melimpah di Maluku, dapat mendukung pola makan sehat bagi anak-anak.
“Dari laporan Sekdes ada sekitar 50-an anak disini mengalami stunting, padahal sumber daya alam kita melimpah. Berarti ada sesuatu yang salah. Kita curiga adalah pola asuh. Sebab Gubernur berpesan bahwa apabila kita tidak mencegah stunting, maka sama dengan kita memutuskan satu generasi produktif di Maluku,” tegasnya. (*)
| Gelar Rakerwil, Hamdani Laturua Lanjut Pimpin NasDem Maluku |
|
|---|
| UKIM Kembali Kondusif, Rektor: Kekerasan Harus Dihindari, Sekecil Apapun |
|
|---|
| Relief Pahlawan Maluku di Ambon Tak Terawat, Wajah Diselimuti Lumut |
|
|---|
| Tawuran Mahasiswa UKIM, Empat Orang Luka dan Satu Motor Rusak |
|
|---|
| Bantah Surat Permintaan Anggaran ke Swasta, Kadinkes Maluku Ngaku Tanda Tangannya Dipalsukan |
|
|---|
