Maluku Terkini

Viral Video Siswa SD di Malteng Alami Perudungan, Orang tua Minta Sekolah Sikapi Serius

Viral video perundungan seorang siswi sekolah dasar di media sosial, Jumat (7/11/2025). Melibatkan siswa SD di Negeri Tulehu, Maluku Tengah.

Penulis: Novanda Halirat | Editor: Fandi Wattimena
Tangkapan Layar
PERUDUNGAN - Tangkapan Layar aksi perundungan siswa SD di Kecamatan Salahutu. Video perundungan itu viral dimedia sosial, Jumat (7/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Viral video perundungan seorang siswi sekolah dasar (SD) di media sosial, Jumat (7/11/2025).
  • Diketahui perundungan itu melibatkan siswa salah satu SD di Negeri (Desa) Tulehu, Maluku Tengah.
  • Orang tua korban mengaku anaknya kerap diperlakukan tidak baik oelh siswa lainnya.

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Novanda Halirat 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Viral video perundungan seorang siswi sekolah dasar (SD) di media sosial, Jumat (7/11/2025).

Diketahui perundungan itu melibatkan siswa salah satu SD di Negeri (Desa) Tulehu, Maluku Tengah.

Dalam video berdurasi 1 menit 11 detik tampak seorang siswa dengan pakaian seragam dihajar siswa lainnya.

Diketahui, kejadian itu terjadi Kamis sore (6/112025) sekitar pukul 17.00 WIT, di luar lingkungan sekolah. 

Video itu sendiri diunggah oleh Juwaira, yang tak lain orang tua dari siswa yang dirudung itu.

“Anak saya sering pulang sekolah sambil menangis karena dipukul dan diejek teman-temannya. Dia bahkan sudah minta pindah sekolah,” ungkapnya. 

Ia juga menyebut, ejekan yang sering diterima anaknya berkaitan dengan kondisi keluarganya. 

Baca juga: Ternyata Anggota Polisi yang Ngamuk di Penginapan Almira Kota Ambon Berangkat Tanpa Izin Resmi

Baca juga: Jadwal KM Sangiang 7 - 25 November 2025: Berlayar ke Ambon, Namlea, Sanana, Babang, Ternate

“Anak saya sering diejek dengan kata-kata tidak punya ayah, memang kami sudah lama berpisah dengan ayahnya,” pungkasnya. 

Akibat insiden tersebut, korban mengalami trauma dan menangis saat pulang ke rumah. 

Sebagai orang tua, dia meminta pihak sekolah turun tangan untuk menyelesaikan masalah itu.

“Saya minta pihak sekolah menghadirkan anak pelaku dan orang tuanya, supaya ada pernyataan maaf kepada anak saya,” tegasnya. 

Meski belum menempuh jalur hukum, Juwairia berharap persoalan ini bisa segera diselesaikan secara kekeluargaan. 

“Saya hanya ingin masalah ini cepat selesai dan anak saya bisa kembali sekolah dengan tenang tanpa takut atau tertekan,” ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved