SBB Hari Ini
Ratusan Siswa di SBB Diduga Keracunan MBG, 10 Juru Masak Layani 3.222 Porsi Makanan
Fokus kini tertuju pada Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al-Barqah Nahdliyin Waimital yang baru beroperasi sebulan.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Mesya Marasabessy
Kasus keracunan massal ini telah membuat ratusan siswa dilarikan ke Puskesmas Kairatu dan Waimital.
Berdasarkan data terbaru dari kepolisian, total 239 orang menjadi korban, termasuk sejumlah guru.
Yakni, 74 pasien di Puskemas Waimital dan 165 pasien di Puskesmas Kairatu.
Untuk mengungkap teka-teki kelalaian di dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kepolisian telah memeriksa puluhan karyawan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Waimital.
Kepala Satuan Reskrim (Kasat Reskrim) Polres SBB, AKP. Idris Mukadar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil dan memeriksa total 47 orang yang terlibat dalam operasional dapur tersebut.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan. Sebanyak 47 orang dari dapur MBG (SPPG Waimital) telah kita periksa," ujar AKP. Idris Mukadar saat dihubungi TribunAmbon.com, Sabtu (25/10/2025).
Pemeriksaan ini, kata Kasat Reskrim, difokuskan pada para pekerja yang memiliki peran langsung dalam proses pengolahan dan distribusi makanan pada hari kejadian, Senin, 20 Oktober 2025.
Langkah ini diambil untuk mengurai alur kerja dan menelusuri potensi titik kegagalan yang menyebabkan makanan tersebut diduga menjadi beracun.
"Yang kita periksa adalah mereka yang terlibat dalam proses memasak dan distribusi pada hari kejadian," tegasnya.
Meskipun telah memeriksa puluhan saksi, AKP. Mukadar mengakui bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti keracunan tersebut.
Kepolisian saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang telah dikirim.
"Kami juga belum mendapat hasil pemeriksaan sampel makanan. Kita juga membutuhkan hasil pemeriksaan untuk memastikan penyebab utama ratusan siswa yang keracunan," jelasnya.
Kasat Reskrim menambahkan, penyelidikan ini murni didasarkan pada peristiwa keracunan massal yang telah terjadi, bukan dari laporan resmi orang tua korban.
"Penyelidikan berdasarkan peristiwa yang terjadi, kalau pelaporan dari orang tua siswa sejauh ini belum ada," tutupnya.
| Kecelakaan Maut di Gunung Parang - SBB, Motor Ditumpangi Sekeluarga Terperosok ke Jurang |
|
|---|
| Rumah Kades Tala Dilempari Batu Diikuti Pengancaman Sajam, Picu Aksi Palang Jalan di SBB |
|
|---|
| Polisi Amankan Pelaku TPKS Terhadap Anak Kandung di SBB, Hukuman Berat Menanti SK |
|
|---|
| Dua Pelajar Pelaku Pencurian Kotak Amal di Desa Kawa - SBB Ditetapkan Sebagai Tersangka |
|
|---|
| Kasus Pembunuhan di Seram Bagian Barat Terungkap, La Endo Ditetapkan Sebagai Tersangka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.