Maluku Terkini

Amati Kualitas Perairan dengan Drone Multispektral: Jadi Rekomendasi Kontrol Laut Maluku

Ia punya misi menarik, memantau kesehatan laut Indonesia khususnya Maluku lewat teknologi drone multispektral.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Mesya Marasabessy
Riza
PERAIRAN MALUKU - Riza Pasaribu, saat mengoperasikan Drone Multispektral. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Riza Aitiando Pasaribu, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, kini tengah menempuh studi doktor (PhD) di Wageningen University and Research, Belanda.

Ia punya misi menarik, memantau kesehatan laut Indonesia khususnya Maluku lewat teknologi drone multispektral.

Kegiatan ini direncanakan berjalan tiga minggu, dan baru mulai pada 16 November 2025 nantinya.

Dirinya akan meneliti kawasan Marine Protected Area (MPA) Kepulauan Lease yang meliputi Saparua, Nusa Laut, Haruku, dan Maulana di Maluku.

Kawasan ini dikenal memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi sekaligus potensi besar untuk pengembangan pariwisata bahari. 

“Lokasinya baik sekali. Terumbu karang masih bagus dan jadi daya tarik wisata. Tapi justru karena itu, pemantauan harus dilakukan secara rutin dan hati-hati,” ujar Riza.

Baca juga: BPTD Bakal Pasang 8 Water Barrier Gantikan Speed Bump Depan Rindam XV/Pattimura

Baca juga: Vakum 10 Tahun, Gubernur Hendrik Bangkitkan Kembali Karang Taruna di Maluku

Drone Multispektral : Lebih Cepat dari Satelit

Dalam penelitian ini, Riza akan memantau dua parameter penting, yaitu Klorofil-a (penanda pertumbuhan alga) dan Total Suspended Solids (TSS) atau jumlah partikel padat yang ada di perairan. 

Biasanya, pemantauan ini dapat dilakukan lewat satelit, tapi ada kendala. Sebab datanya dapat diperoleh setiap 8, 16, bahkan 30 hari tergantung satelitnya.

“Kalau drone, kapanpun bisa terbang dan langsung dapat diakuisisi serta dianalisis datanya. Jadi kita bisa tau kondisi laut secara real-time,” jelasnya. 

Selain itu, Drone multispektral juga dapat memetakan substrat dasar perairan seperti kawasan lamun, terumbu karang, pasir begitupun kawasan mangrove.

Dengan begitu, potensi sumberdaya pesisir di area tersebut dapat mudah dipetakan. 

“Kalau terumbu karang rusak, jumlah ikan dapat berkurang. Jadi penting sekali untuk mengetahui  daerah mana yang aman untuk pembangunan,” tambah Riza. 

Deteksi Dini, Cegah Laut Rusak

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved