SBT Hari Ini

Lapak Pedagang Pasar Bula Kembali Dibobol Maling, Pedagang Rugi Puluhan Juta

Lapak dagangan milik Wati Parmin, salah satu pedagang di Pasar Rakyat Kota Bula dibobol pencuri.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Haliyudin Ulima
PEDAGANG - Lapak dagangan milik Wati Parmin, salah satu pedagang di Pasar Rakyat Kota Bula, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT)yang dibobol pencuri, Minggu (3/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Lapak dagangan milik Wati Parmin, salah satu pedagang di Pasar Rakyat Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dibobol pencuri. 

Aksi itu terjadi Kamis (31/7/2025) lalu sekitar pukul 03:00 WIT saat pemiliknya telah balik ke tempat tinggalnya. 

Mirisnya, lapak jualan yang telah digembok itu justru dibobol maling serta mengambil sejumlah barang jualan hingga uang tunai. 

"Total kerugian itu sekitar Rp. 10 juta, ada uang tunai Rp. 5,5 juta  yang sudah saya simpan di laci juga ikut hilang," ujarnya saat di temui TribunAmbon.com di lokasi, Minggu (3/7/2025). 

Baca juga: Polres Malra Serahkan Tersangka Pembacokan Bripda Mazhab Honalisa ke Kejari 

Kata dia, barang dagangan yang hilang tersebut diantaranya Gula Pasir sebanyak 20 kilogram, Kopi 15 bungkus, hingga puluhan bungkus rokok dengan total lebih dari Rp. 2 juta. 

Barang-barang tersebut belum genap tiga hari dipasok untuk memenuhi sejumlah kekurangan yang dibutuhkan, namun kirang dari tiga hari, dagangan tersebut raib seketika. 

"Sebelumnya itu memang barang jualan masih sedikit, jadi hari Rabu itu ada tambahan stok baru semua, termasuk rokok, kopi dan gula yang dicuri itu, tapi belum apa-apa sudah hilang," sesalnya. 

Baca juga: Kasus Video Asusila Selebgram Ambon, Bripda Charles Disidangkan Pertengahan Agustus

Barang paling banyak yang dicuri adalah rokok, bahkan tanpa satu bungkus pun tersisa, padahal dirinya harus mengeluarkan modal besar untuk pasokan rorok. 

"Kalau rokok itu bersih, tidak ada satu bungkus yang tersisa, semua jenis rokok itu di ambil semua, padahal baru penambahan stok itu sekitar Rp. 2 juta lebih," jelasnya. 

Atas kejadian tersebut, dirinya sangat menyayangkan atas minimnya tingkat keamanan di kawasan tersebut, terlebih saat malam hari yang tidak di awasi langsung oleh petugas. 

"Tidak ada keamanan disini jadi rawan orang pencuri, kalau ada security atau petugas yang jaga disini, baru bis aman, tapi selagi belum ada, tetap sama saja, karena setiap malam itu hampir ada saja yang mencuri," tutupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved