Mahasiswa Demo

Mahasiswa Unpatti Ambon Protes Surat Edaran Rektor Soal Batas Bayar UKT: Rentan tuk Ekonomi Lemah

Mahasiswa Unpatti protes surat edaran rektor Nomor 700/UN13.I/AD/2024 tanggal 26 Januari 2024 tak adil.

|
Penulis: Maula Pelu | Editor: Tanita Pattiasina
TribunAmbon.com/ Maula Pelu
Aksi Mahasiswa di Unpatti sikapi edaran rektor terkait pembayaran UKT, Senin (19/2/2024) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon melakukan aksi protes di depan Pujasera Unpatti, Senin (19/2/2024).

Mereka memprotes surat edaran rektor Nomor 700/UN13.I/AD/2024 tanggal 26 Januari 2024 terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Dalam edaran tersebut memuat mahasiswa yang tak membayar UKT hingga batas terakhir maka harus mengurus cuti.

Jika masih tak mengurus cuti dalam kurun waktu dua minggu maka akan langsung dikeluarkan dari Kampus.

Baca juga: Hakim Vonis Abdi Toisutta, Anak Ketua DPRD Ambon Selama 4 Tahun Penjara

Menurut Nata, salah seorang mahasiswa Unpatti yang turut dalam aksi tersebut mengatakan kebijakan itu sangat rentan bagi mahasiswa ekonomi rendah dan tidak demokratis.

Padahal sesuai UU Perguruan Tinggi No. 12 Tahun 2012 Pasal 6 (i) menyatakan bahwa prinsip penyelenggaraan Perguruan Tinggi harus berpihak pada kelompok masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.

Namun menurutnya, Unpatti tidak bisa menghadirkan solusi yang baik bagi mahasiswa kurang mampu dan malah terkesan semakin menekan mahasiswa.

"Surat edaran ini menunjukkan bahwa kampus sangat tidak demokratis,” kata Nata.

Menurutnya, dengan kebijakan seperti ini maka akan banyak mahasiswa yang terpaksa berhenti berkuliah.

Pasalnya, jika tak mampu membayar maka harus mengambil cuti, sementara cuti pun harus tetap membayar setengah biaya kuliah.

surat edaran rektor Unpatti Ambon Nomor 700/UN13.I/AD/2024 terkait UKT.
surat edaran rektor Unpatti Ambon Nomor 700/UN13.I/AD/2024 terkait UKT. (Ist)

Nata dan mahasiswa lainnya berharap agar pihak kampus berslogan ‘Kampus orang Basudara’ itu mempertimbangkan kondisi ekonomi mahasiswa.

Serta mencari solusi yang baik agar mahasiswa tetap bisa berkuliah.

Diketahui aksi yang diikuti sekitar 20 mahasiswa itu dimulai pukul 13.00 WIT hingga 13.30 WIT.

Mereka menempelkan sejumlah poster penolakan ditempelkan di depan Pujasera, tempat fotocopy, dan Toko Buku universitas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved