Gempa Guncang Malteng

Fakta-fakta Gempa Maluku Tengah: Pengungsi Butuh Makanan, Pakaian, Hingga Obat-obatan

Tak hanya itu, kondisi pengungsian juga sangat memprihatinkan. Para pengungsi saat ini membutuhkan makanan, pakaian hingga obat-obatan.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Courtesy / FB Om Memet Tehuayo
MALUKU: Warga mengungsi ke hutan pasca gempa 6.1 magnetudo di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (16/6/2021). 

TRIBUNAMBON.COM – Gempa bermagnitudo 6 mengguncang Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021).

Gempa itu menyebabkan naiknya permukaan air laut di sekitar wilayah itu.  Akibatnya ratusan warga harus mengungsi ke dataran lebih tinggi.

Tak hanya itu, kondisi pengungsian juga sangat memprihatinkan. Para pengungsi saat ini membutuhkan makanan, pakaian hingga obat-obatan.

Dari data yang diperoleh TribunAmbon.com, sedikitnya terdapat 17 titik pengungsian yang tersebar di Negeri Tehoru saat ini.

Tujuh belas titik itu diantaranya, terdapat tiga lokasi pengungsian di Dusun Mahu, 2 lokasi di Dusun Saju, empat lokasi di Dusun Pasalolu, dan 8 titik pengungsian di Negeri Tehoru.

Dari 17 titik pengungsian itu, terdata sebanyak 1.011 orang anak berusia 6-12 tahun dan balita 0-5 tahun sebanyak 634 orang, sementara sisanya merupakan lansia dan orang dewasa.

Berikut ini fakta terkait gempa Maluku Tengah:

1. Akibat Sesar Lokal

Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo (M) 6,1 guncang Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021).

Masyarakat merasakan guncangan kuat selama satu sampai lima detik. 

Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lokasi gempa berada di 3.39 Lintang Selatan dan 129.56 Bujur Timur. Sementara pusat gempa berada di darat, tepatnya 7 km Timur Tehoru dan 58 km Baratdaya Kobisonta, Maluku Tengah.

BMKG mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar lokal.

Gempa tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault

9S atau Seroja Penyebab Bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Berdasarkan peta geoteknik Maluku, gempa ini diduga akibat aktivitas tektonik zona sesar kawa," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam jumpa pers virtual, Rabu (16/6/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved