Maluku Hari ini
GPM Imbau Pemuda dan Laki-laki Gereja Tak Terlibat Aksi Demo, Utamakan Dialog dan Doa
Pesan gembala yang ditandatangani oleh Ketua Sinode, Pendeta Elifas Maspaitella, ini dibacakan serentak pada ibadah, Minggu (31/8/2025).
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM — Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) mengeluarkan pesan gembala yang ditujukan kepada seluruh umatnya.
Terkhususnya para pemuda dan laki-laki, Sinode meminta untuk tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban.
Pesan gembala yang ditandatangani oleh Ketua Sinode, Pendeta Elifas Maspaitella, ini dibacakan serentak pada ibadah Minggu, 31 Agustus 2025, di seluruh gereja GPM di Maluku dan Maluku Utara.
Dalam pesannya, Sinode GPM menekankan pentingnya perjuangan untuk kebenaran, keadilan, dan penegakan hukum.
Namun, perjuangan tersebut harus dilakukan dengan mengedepankan cara-cara dialog.
Hal ini dimaksudkan untuk menutup ruang bagi tindakan anarkis dan provokasi yang mungkin dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Kepada rekan-rekan pemuda dan laki-laki gereja, kendalikanlah dirimu,” demikian kutipan pesan tersebut.
Baca juga: 371 Mahasiswa Universitas Iqra Buru Diwisuda, Ini Pesan Penting Rektor
Baca juga: Dari Artis hingga Politikus, Inilah Perjalanan Hidup Bella Shofie yang Kini Mundur dari DPRD Buru
“Berjuanglah demi kebenaran, keadilan, tegaknya supremasi hukum, dengan mengedepankan cara-cara dialog, agar tidak ada ruang bagi bentuk-bentuk tindakan anarkhis dan provokasi orang atau kelompok yang bisa saja menunggangi perjuangan tersebut.”
Sinode GPM juga mengingatkan agar umat tidak terpancing untuk terlibat dalam aksi apa pun yang dapat mengganggu situasi keamanan di masyarakat.
“Jangan terpancing untuk terlibat dalam aksi apapun yang bisa saja mengganggu situasi keamanan dan ketertiban dalam masyarakat, daerah, dan bangsa,” lanjut pesan itu.
Sinode GPM juga mengajak umat untuk tetap tenang dan berdoa bagi bangsa dan seluruh rakyat Indonesia.
Diketahui, langkah ini muncul sebagai respons atas insiden unjuk rasa yang masih berlangsung sejak 25 Agustus 2025 hingga Minggu (31/8/2025) dini hari di beberapa daerah.
Awal mula peristiwa dimulai dari aksi demonstrasi 25 Agustus 2025 menolak gaji dan tunjangan anggota DPR.
Lalu demo 28 Agustus 2025 tuntutan hak buruh, dan demo 29 Agustus 2025 bergeser ke tuntutan keadilan atas Affan dengan elemen reformasi Polri.
Di beberapa daerah demo ricuh.
Lebih parah situasi pendemo, setelah kematian seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri dan memicu gelombang protes nasional. (*)
OKP Katolik Tinjau Seminari Xaverianum, ISKA-PK: Terima Kasih Pemerintah |
![]() |
---|
Curi Kotak Amal, 2 Pelajar di SBB Maluku Terancam Hukuman Penjara Maksimal 9 Tahun |
![]() |
---|
Mahasiswa Maluku Beri Ultimatum Keras ke DPP PAN: Copot Widya Pratiwi atau Hadapi Aksi Massa |
![]() |
---|
Gadis Maluku Raih 3 Gelar Nasional, Harumkan Nama Daerah di Ajang Miss Bintang Indonesia Kids 2025 |
![]() |
---|
Dukung Konservasi Laut, Lapas Wahai Ikut Pelepasan Tukik Penyu Lekang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.