Buru Hari Ini

Diduga Tanpa Dokumen Resmi, Kehadiran Polisi di Desa Bara Picu Ketegangan Warga

Kehadiran aparat diduga tanpa surat perintah resmi, sehingga memicu ketegangan di antara masyarakat.

Istimewa
KEHADIRAN KEPOLISIAN DENGAN MASYARAKAT BARA - Potret kepolisian dengan pemuda bara yang memicu ketegangan warga pada Desa Bara, Kabupaten Buru, Sabtu (18/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ummi Dalila Temarwut

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Suasana Desa Bara, Kabupaten Buru, sempat tegang setelah kedatangan pihak kepolisian ke wilayah tersebut pada Jumat (18/10/2025) sekira pukul 20.18 WIT.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, kehadiran aparat diduga tanpa surat perintah resmi, sehingga memicu ketegangan di antara masyarakat.

Salah satu pemuda Bara, Ali T, kepada TribunAmbon.com menjelaskan bahwa aparat datang tanpa menunjukkan dokumen tugas.

“Dong turun tanpa dasar perintah dan dokumen sprin. Waktu ditanya, katanya sprin di mobil,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran polisi justru menimbulkan suasana panas di tengah masyarakat desa bara.

“Kehadiran dong picu konsentrasi warga, sampe warga saling tuding. Keluarga tadi sampe hampir baku pukul,” ungkapnya.

Baca juga: Ratusan Pelari Padati Fun Run Pattimura Sinergy Street Fest, Telkomsel Launching 5G di Ambon

Baca juga: Bahaya Mengintai, Jalan Putus Menuju Wisata Morella Malteng, Warga Pasang Jembatan Darurat dari Kayu

Ketegangan sempat meningkat ketika beberapa warga terlibat adu mulut akibat kesalahpahaman. 

“Gara-gara dong singgah di bapa tengah rumah baru anak muda eser makannya jd baku malawang,” lanjutnya.

Diketahui, kedatangan aparat ke Desa Bara berkaitan dengan persoalan sengketa lahan yang melibatkan perusahaan PT Safi.

Sengketa tersebut sebelumnya telah memicu aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD, Polres Buru, Kejaksaan Negeri, hingga kantor Pertanahan Kabupaten Buru pada Rabu (15/10/2025).

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait dasar kedatangan mereka dan langkah penanganan situasi di Desa Bara. 

Sementara warga berharap pemerintah daerah turun tangan menyelesaikan persoalan lahan agar ketegangan tidak kembali terulang. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved