SBB Hari Ini

Dugaan Kelalaian di Balik Keracunan Massal di SBB, Polisi Periksa 47 Karyawan Dapur MBG Waimital

Dapur ini melayani 18 Sekolah di Kecamatan Kairatu, mulai dari TK Negeri Waimital hingga MA Negeri SBB. 

Jenderal Loius
KASUS MBG - Tampak Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Al-Barqah Nahdliyin Waimital di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Selasa (21/10/2025). Dapur ini diketahui milik Eko, seorang mantan Anggota DPRD SBB. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Seram Bagian Barat (SBB) bergerak cepat mengusut kasus dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Kairatu. 

Untuk mengungkap teka-teki kelalaian di dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG), tim penyidik telah memeriksa puluhan karyawan dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Al-Barqah Nahdliyin Waimital

Dapur ini diketahui milik Eko, seorang mantan Anggota DPRD SBB.

Dapur ini melayani 18 Sekolah di Kecamatan Kairatu, mulai dari TK Negeri Waimital hingga MA Negeri SBB. 

Dapur yang baru beroperasi selama kurang lebih satu bulan ini terdiri dari 50 petugas, di antaranya; Rosalinda Laturake (Kepala SPPI), Arma Ningsi Banawi (Ahli Gizi), Sulis Sampulawa (Akuntan), Rudi Hartono (Admin), Wahyudi (Aslap).

Kemudian terdapat, 9 orang petugas persiapan, 10 orang juru masak, 8 orang petugas pemorsian, 14 orang petugas ompreng, 2 orang driver atau pengemudi mobil penyaluran MBG dan 2 orang office boy (OB).

Kepala Satuan Reskrim (Kasat Reskrim) Polres SBB, AKP. Idris Mukadar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil dan memeriksa total 47 orang yang terlibat dalam operasional dapur tersebut.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan. Sebanyak 47 orang dari dapur MBG (SPPG Waimital) telah kita periksa," ujar AKP. Idris Mukadar saat dihubungi TribunAmbon.com, Sabtu (25/10/2025).

Baca juga: Miris! Halte Terminal Gumumae Bula Rusak, Warga: Cuma Dibangun, Habis Itu Dibiarkan

Baca juga: Ratusan Siswa di SBB Diduga Keracunan MBG, 10 Juru Masak Layani 3.222 Porsi Makanan

Pemeriksaan ini, kata Kasat Reskrim, difokuskan pada para pekerja yang memiliki peran langsung dalam proses pengolahan dan distribusi makanan pada hari kejadian, Senin, 20 Oktober 2025. 

Langkah ini diambil untuk mengurai alur kerja dan menelusuri potensi titik kegagalan yang menyebabkan makanan tersebut diduga menjadi beracun.

"Yang kita periksa adalah mereka yang terlibat dalam proses memasak dan distribusi pada hari kejadian," tegasnya.

Meskipun telah memeriksa puluhan saksi, AKP. Mukadar mengakui bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti keracunan tersebut. 

Kepolisian saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang telah dikirim.

"Kami juga belum mendapat hasil pemeriksaan sampel makanan. Kita juga membutuhkan hasil pemeriksaan untuk memastikan penyebab utama ratusan siswa yang keracunan," jelasnya.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved