SBT Hari Ini
Kisah Pilu Santri di Ponpes Al-Amin SBT, Makan Seadanya Demi Menuntut Ilmu
Setiap hari, mereka hanya makan seadanya, kadang bubur di pagi hari, nasi dan sayur di siang dan malam.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Hidup sederhana bukan pilihan, tapi keharusan bagi para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amin di Pantai Gumumae, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku.
Setiap hari, mereka hanya makan seadanya, kadang bubur di pagi hari, nasi dan sayur di siang dan malam.
“Biasanya pagi makan bubur, siang dan sore makan sayur dan nasi doang. Kalau lagi ada rejeki lebih, baru tambah ikan atau telur,” kata Nazila Nur, staf pondok pesantren saat diwawancarai Tribunambon.com, Senin (27/10/2025).
Baca juga: 2 Anggota Polres Buru Diperiksa, Kuasa Hukum Soroti Transparansi dan Profesionalisme Penanganan
Baca juga: Sasi Dibuka, Ratusan Karyawan Dian Pertiwi Ucapkan Terima Kasih tuk Wali Kota Ambon
Untuk 10 santri yang menetap, biaya makan sehari hanya sekitar Rp. 30 ribu.
Jumlah itu sudah termasuk bahan pokok seperti sayur, bumbu, dan minyak goreng.
“Kadang cuma cukup-cukupi saja. Kalau uang tidak ada, anak-anak bantu cari siput di belakang,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, hampir setiap hari menu yang tersaji adalah sayur, entah kangkung, terong, atau sejenisnya yang paling murah.
"Sekarang yang murah itu terong. Jadi ya, pagi, siang, malam, makan terong terus, kadang kangkung atau sayur yang murah-murah di pasar,” katanya.
Kendati terbatas, para santri tidak pernah mengeluh.
Mereka menganggap kesederhanaan di pondok adalah bagian dari perjuangan menuntut ilmu.
“Anak-anak malah semangat, mereka bilang ini bagian dari latihan sabar,” lanjutnya.
Kata dia, sumbangan masyarakat menjadi penopang utama untuk menghidupi dapur pondok mereka.
“Kalau hari Jumat kadang ada orang yang bawa beras atau bahan dapur. Tapi kalau tidak ada, ya kami bertahan saja,” bebernya.
Sang pengasuh berharap ada dukungan rutin dari pemerintah atau ASN di SBT, seperti program donasi mingguan.
“Kalau tiap ASN bisa bantu Rp. 50 ribu per bulan saja, cukup buat makan anak-anak ini,” harapnya.(*)
| Sampah Menyumbat Saluran Air di Kota Bula, Warga Khawatir Picu Banjir dan Penyakit |
|
|---|
| Polsek Geser Gerebek Penjual Air Galon di Kampung Cina, Amankan 100 Liter Sopi |
|
|---|
| Miris! Halte Terminal Gumumae Bula Rusak, Warga: Cuma Dibangun, Habis Itu Dibiarkan |
|
|---|
| Harga Cabai di Pasar Rakyat Bula Anjlok, Cabai Keriting Dibandrol Rp 25 ribu per Kilo |
|
|---|
| Harga Ikan di Pasar Rakyat Bula Turun, 8 Ekor Rp 20 Ribu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.