Maluku Hari ini
BEM Maluku Pastikan PT. Nailaka Indah Kooperatif dan Profesional Hadiri Rapat DPRD
Hal itu disampaikan menyusul adanya tudingan bahwa perusahan dimaksud kerap takut hadiri rapat DPRD untuk membahas proyek pembangunan gedung seminari.
Penulis: Novanda Halirat | Editor: Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Daerah Maluku, Adam R. Rahantan pastikan PT. Nailaka Indah selalu kooperatif dan profesional dalam menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD.
Hal itu disampaikan menyusul adanya tudingan bahwa perusahan dimaksud kerap takut hadiri rapat DPRD untuk membahas proyek pembangunan Asrama dan Aula Seminari Xaverianum di Desa Air Louw, Ambon.
“Kami telah klarifikasi langsung kepada pihak perusahaan, dan faktanya PT. Nailaka Indah tidak pernah menghindar atau takut hadir,” kata Adam melalui pers rilis yang diterima, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, ketidakhadiran dalam RDP pada 7 Oktober 2025 lalu bukan tanpa sebab.
Namun karena adanya jadwal teknis pekerjaan lanjutan di lapangan yang harus segera diselesaikan sesuai masa pemeliharaan.
“Jadi, bukan karena menghindar dari tanggung jawab,” jelas Adam.
Baca juga: Ketua MUI Maluku Apresiasi Penyelenggaraan Sidang Sinode ke-39 GPM 2025, Begini Harapannya
Baca juga: Miris! Tak Ada Pengurus, Pujasera Batabual di Namlea Dibiarkan Kotor Tak Pernah Dibersihkan
Menurut Adam, perusahaan pelaksana telah berkoordinasi dengan Balai Prasarana Strategis Wilayah Maluku dan juga Keuskupan Amboina dalam setiap tahapan pekerjaan, termasuk tindak lanjut hasil evaluasi lapangan. Bahkan, pihak kontraktor telah memulai perbaikan tahap kedua atas beberapa catatan teknis yang ditemukan oleh tim pengawas.
“Pekerjaan sudah selesai dan telah dilakukan serah terima. Namun karena masih dalam masa pemeliharaan, pihak perusahaan justru proaktif memperbaiki kekurangan yang ada. Jadi, tidak ada yang ditutupi,” ucapnya.
Adam R. Rahantan mengajak semua pihak untuk membangun komunikasi yang sehat antara lembaga legislatif, pelaksana proyek, dan masyarakat.
Menurutnya, kritik tetap perlu, tapi harus dibangun di atas data dan fakta, bukan asumsi atau sentimen.
“Kami ingin memastikan bahwa transparansi dan akuntabilitas publik tetap dijaga, tapi juga penting untuk menghargai pihak-pihak yang bekerja sesuai koridor hukum dan tanggung jawab profesionalnya,” tutup Adam. (*)
Mengenal Simbol Kearifan Budaya Melalui Gelang Tangan 'Malite' Khas Negeri Manusela |
![]() |
---|
Sertijab Polresta Ambon: Kapolsek Leihitu Berganti, Pejabat Baru Diminta Bawa Inovasi |
![]() |
---|
Benhur Watubun Minta Pengelolaan MBG Diserahkan ke Orang Tua Siswa |
![]() |
---|
Lansia 70 Tahun Berhasil Ditemukan Setelah Sempat Hilang Kontak di Perairan Kei Besar |
![]() |
---|
Hadir di Gereja Pniel Wayame-Ambon, Kapolda Maluku Ajak Wujudkan Kedamaian, Tolak Kekerasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.