Buru Hari Ini

Miris! Tak Ada Pengurus, Pujasera Batabual di Namlea Dibiarkan Kotor Tak Pernah Dibersihkan

Pantauan TribunAmbon.com sekira pukul 15.40 WIT Rabu (8/10/2025) tampak sampah berserakan di tangga naik

TribunAmbon.com/ Ummi Dalila Temarwut
PUJASERA BATABUAL - Tampak sampah di tangga Pujasera Batabual kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Rabu (8/10/2025) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Tangga Pasar Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Batabual yang terletak di Jalan Flamboyan, Kota Namlea, hingga kini tak pernah dibersihkan.

Kondisi ini berlangsung sejak diberitakan media pada Sabtu (2/8/2025) hingga Rabu (8/8/2025).

Pantauan TribunAmbon.com sekira pukul 15.40 WIT Rabu (8/10/2025) tampak sampah berserakan di tangga naik menuju lantai 2 hingga mengeluarkan bau tak sedap.

Sampah tersebut didominasi plasik bekas minuman dan makanan.

Salah satu pedagang di Pasar Batabual, Fahrul, mengaku tidak ada pengurus yang menangani pasar tersebut dan dibiarkan begitu saja tanpa ada perhatian dari dinas yang berwenang.

“Tidak ada pengurus untuk menagani pasar ini. Untuk sampah di area tangga pun, tidak ada tanda-tanda dibersihkan hingga saat ini,” ungkapnya.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Kota Bula, Warga Masih Andalkan Air Hujan dan Sumur Keruh

Baca juga: Tumpukan Sampah di Lorong Pasar Impres Namlea Dibersihkan, Pengunjung Kembali Nyaman

Diketahui, Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Batabual yang terletak di Jl.Flamboyan, Kota Namlea seperti mati suri.

Pantauan TribunAmbon.com pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 14.00 WIT sebagian lapak tutup.

Dari total 22 lapak yang tersedia, hanya lima lapak yang masih beroperasi, sementara sisanya kosong dan terbengkalai.

Selain sepi aktivitas, lingkungan pasar juga tampak kotor. Sampah berserakan di berbagai sudut, termasuk di sekitar tangga dan area depan kios.

Pujasera yang akrab disebut Pasar Lama itu diresmikan pada 12 Oktober 2009 oleh Bupati Buru saat itu, Drs. H.M. Husnie Hentihu.

Dulu, tempat ini diharapkan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

Namun, seiring waktu, harapan itu kian pudar. Muhammad Amin, salah satu pedagang lama, menuturkan bahwa kawasan tersebut sebenarnya dirancang sebagai area pertokoan modern.

 Sayangnya, perkembangan Kota Namlea yang berjalan lambat serta lokasi pasar yang kurang strategis membuat pengunjung enggan datang.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved