Buru Hari Ini

Tahun Depan, Pasar Lala Namlea Bakal Kembali Beroperasi

Pasar Lala, Kota Namlea yang sudah lama terbengkalai dipastikan akan kembali diaktifkan oleh Pemerintah Kabupaten Buru.

Ummi Dalila
KEPALA DISPERINDAG - Potret Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buru, Moh Nasir Waiulung, Rabu (27/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ummi Dalila Temarwut 

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Pasar Lala, Kota Namlea yang sudah lama terbengkalai dipastikan akan kembali diaktifkan oleh Pemerintah Kabupaten Buru.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buru, Moh. Nasir Waiulung, menyampaikan pihaknya bersama pemerintah daerah telah menyiapkan langkah untuk menghidupkan kembali aktivitas perdagangan di pasar tersebut mulai tahun 2026 mendatang.

Menurutnya, pengaktifan kembali Pasar Lala juga menjadi bagian dari program kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Buru Ikram Umasugi-Sudarmo.

“Kami akan bagi menjadi dua bagian, yang satunya pasar basah seperti ikan, sayuran, dan kebutuhan pokok lainnya. Sementara satunya lagi pasar untuk penjual pakaian dan barang dagangan lain,” ujarnya saat di wawancarai TribunAmbon.com, Rabu (27/8/2025).

Nasir menambahkan, pihaknya telah mendapat instruksi langsung untuk melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar bisa dialokasikan ke kawasan pasar tersebut.

Saat ini, Disperindag tengah dalam proses membenahi fasilitas pasar yang lama terbengkalai.

“Targetnya, pasar ini bukan hanya bisa beroperasi kembali, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelasnya.

Baca juga: Datangi Sekolah, Kejari SBT Bekali Kesadaran Hukum dan Kesehatan Bagi Para Siswa

Baca juga: Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan: Maluku Rumah Kedua Saya

Diberitakan sebelumnya, kondisi Pasar Baru Lala, Kota Namlea, Kabupaten Buru kini tampak terbengkalai dan sepi aktivitas jual beli.

Pantauan TribunAmbon.com pukul 10.00 WIT Sabtu (2/8/2025), tampak plafon pasar telah rusak dan dinding dipenuhi tulisan.

Kondisi lingkungan sekitar pasar dipenuhi rumput liar dan tidak ada transaksi jual beli.

Bagunan pasar yang berdiri sejak tahun 2008 itu kini lebih banyak ditumbuhi semak dan jarang digunakan, meski pernah sempat menjadi pusat aktivitas perdagangan.

Taher Mukadar, warga sekitar mengungkapkan bahwa saat pertama kali di resmikan, pasar ini sempat ramai oleh aktivitas pedagang dan pembeli.

Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama.

"Pasar ini cuma bertahan dua tahun.setelah itu,pedagang satu per satu mulai meninggalkan tempat ini karena pembeli sepi mereka lebih memilih kembali ke pasar lama," kata Mukadar kepada TribunAmbon.com Sabtu (2/8/2025). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved