Maluku Hari ini
Tolak Penghentian Operasional PT SIM, Ribuan Karyawan dan Warga Blokir Jalan Trans Seram
Ratusan karyawan PT SIM dan ribuan warga secara serempak memalang jalan Trans Seram, Sabtu (26/7/2025).
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
TRIBUNAMBON.COM - Ratusan karyawan PT. Spice Island Maluku (SIM) bersama ribuan warga dari tiga desa, yakni Desa Nuruwe, Desa Hatusua, dan Desa Kawa, secara serempak memalang jalan Trans Seram, Sabtu (26/7/2025).
Aksi ini merupakan bentuk penolakan keras terhadap informasi rencana penghentian operasional PT. SIM oleh Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat.
Mereka menilai kebijakan tersebut akan mematikan sumber penghidupan yang selama ini bergantung pada keberadaan perusahaan.
Keresahan akan hilangnya mata pencarian memicu masyarakat dan karyawan PT. SIM di masing-masing desa untuk menggelar rapat internal sebelum aksi berlangsung.
Baca juga: Dorong Pemerataan Energi, PLN Siap Bangun PLTM 1,2 MW di Supiori, Papua
Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa orasi dan pemalangan jalan akan dilakukan secara serentak sebagai wujud penolakan tegas terhadap kebijakan penghentian operasional perusahaan.
Pemalangan jalan dilakukan di beberapa titik menggunakan batang pohon, kayu, dan ranting, yang secara langsung mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas di sepanjang jalur vital Trans Seram.
Menanggapi situasi yang berpotensi memanas, personel gabungan dari Polres Seram Bagian Barat dan polsek jajaran bergerak cepat mengamankan lokasi.
Pendekatan persuasif menjadi prioritas utama aparat guna memastikan aksi berlangsung tertib dan tidak menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang lebih luas.
Dalam orasinya, massa aksi secara lantang menyampaikan tuntutan utama mereka: pemerintah harus segera mencabut surat edaran penghentian operasional PT. SIM.
Baca juga: Program Lisdes Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik PLN di Papua
Serta memastikan perusahaan diizinkan untuk tetap beroperasi di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat.
Berkat pengamanan dan komunikasi intensif yang dilakukan aparat, seluruh titik pemalangan akhirnya berhasil dibuka kembali.
Situasi kamtibmas di ketiga desa pun dapat dikendalikan, dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.
Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP. Andi Zulkifli, mengapresiasi seluruh pihak yang telah menjaga situasi tetap kondusif.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu menyampaikan aspirasi secara tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Jaksa Limpahan Kasus Korupsi Dana Desa Ridool-KKT ke Pengadilan Tipikor |
![]() |
---|
Cabuli Anak Dibawah Umur, Opa Daud di Vonis 5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Polisi Maluku Gelar Klinik Terapung, Sasar Buru Pelabuhan dan Nelayan di Tulehu |
![]() |
---|
Klinik Mata Nusa Ina, Harapan Baru Warga Pulau Seram tuk Layanan Kesehatan Mata Terjangkau |
![]() |
---|
Perkuat Konsolidasi, Muswil DPW PKS Maluku Bakal Digelar 24 Agustus Mendatang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.