Ambon Hari Ini

Setahun Belum Terima Ijazah, Pihak Kampus UIN Abdul Muthalib Sangadji Minta Alumni Banyak Berdoa

Meski telah berulang kali mendatangi pihak kampus untuk meminta kejelasan, tapi para alumni justru tak mendapatkan jawaban yang pasti.

|
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Ode Alfin Risanto
Haliyudin Ulima
IAIN AMBON - Gapura kampus Institut Agama Islam Negeri Ambon, Jl. Dr. H. Tarmizi Taher, Desa Batu Merah, Kecaman Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Jumat (21/2/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah alumni Institute Agama Islam Negeri Ambon yang kini beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji, belum menerima ijazah mereka. 

Meski telah berulang kali mendatangi pihak kampus untuk meminta kejelasan, tapi para alumni justru tak mendapatkan jawaban yang pasti. 

PF (25) salah satu alumni tahun 2023 mengaku sangat terganggu masalah ini, menyusul desakan orang tuanya yang kerap mempertanyakan kapan Ijazah bisa diambil. 

"Saya sudah berulang kali ke kampus, dari kampung ke Ambon itu butuh biaya, tapi justru pulang dengan tangan kosong, belum lagi desakan dari keluarga, orang tua yang selalu tanya," bebernya. 

Baca juga: Terpilih Secara Aklamasi di Munas Jakarta, Cak Farkhan Kembali Pimpin BMI

Baca juga: Blokade Jalan Trans Seram Bagian Barat Berakhir Damai, PT SIM Hentikan Aktivitas di Lahan Sengketa

Kata dia, hal itu justru diperparah dengan tidak adanya jawaban pasti terkait penyebab ijazahnya para alumni yang hingga kini belum diterima. 

"Tidak ada jawaban pasti, kami minta supaya diberikan kejelasan, tapi waktu ketemu sama operator kampus, katanya suruh berdoa banyak-banyak," katanya. 

Atas hal itu, dirinya berharap agar persoalan tersebut mesti ditindaklanjuti secara serius, jika tidak semakin mengancam bagi pihaknya, terlebih saat mencari pekerjaan. 

"Kalau tidak ada ijazah, otomatis kami tidak bisa buat apa-apa, mau cari kerja juga susah, padahal waktunya sudah terlalu lama dari tahun 2023," tutupnya.

Hal serupa juga di sampaikan oleh Alumni tahun 2023 Abdul yang mengungkapkan kondisi ini tak bisa ditolerir karena kampus hanya melahirkan sarjana yang tidak siap pakai alias pengangguran. 

Pasalnya, saat mereka bersemangat menyelesaikan studi dengan harapan bisa mendapat pekerjaan.

Tapi nyata harus menganggur lama, lantaran tidak memiliki ijazah sebagai dokumen penting saat melamar pekerjaan.

"Padahal kami ini, sangat butuh kepastian karena kita mau bergerak ke yang lain, mau kerja atau mau lanjut kuliah, jadi setengah mati, karena memang harus ada ijazah dulu kan," sesalnya sembari menarik nafas panjang.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved