Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Stok ikan dari daerah Seram Selatan Maluku Tengah menipis sehingga pengaruhi harga ikan di Pasar Binaiya Masohi.
Pantauan TribunAmbon.com, Jumat (18/4/2025) sekira pukul 10.40 WIT, harga ikan alami kenaikan, dimana ikan momar sedang dijual lima ekor 20 ribu.
Sebelumnya dijual 5 ekor 10 ribu. Ikan tuna sedang ukuran 1,5 kilo biasanya 15 samai 20 ribu kini dijual 25 ribu hingga 30 ribu.
Begitu juga ikan kawalinya ukuran kecil biasanya dijual 5 ekor 10 ribu kini dijual 20 ribu.
Stok ikan momar dan kawalinya yang biasanya mendominasi pasar Binaiya kini terlihat sepi.
Selama ini para dagang lebih banyak mendapat stok ikan momar dan kawalinya dari nelayan bobo di Kecamatan Amahai dan Tehoru.
Baca juga: Paripurna Sidang Kesatu Tahun 2025 Resmi Ditutup, Ini Program yang Belum Dijalankan DPRD SBT
Baca juga: Efek Efisiensi Anggaran, Jumlah Pemudik 2025 Rute Amahai-Tulehu Menurun
Namun saat ini pedagang hanya mendapat stok ikan dari Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Kalau tiga hari lalu katong (kita) dapat satu loyang (parteng) 600 ribu itu dari tanjung (Kecamatan Amahai) tapi kemarin katong beli ikan kairatu per loyang 1 juta 200 ribu," ujar Mama Ratna salah satu pedagang ikan di Pasar Binaiya.
Dengan per loyang sejuta lebih, pedagang harus menjual dengan harga lebih tinggi dibanding 3 hari lalu.
"Kalau katong ambil deng 1 juta per loyang, biasanya 6 sampai 7 ratus ribu," imbuhnya.
Karena nelayan bobo arah selatan pulau seram tidak melaut diduga untuk menghindari patroli laut oleh Satpolairud.
"Nelayan di sini seng (tidak) turun (melaut) karena ada patroli laut (Satpolairud). Jadi kalau sapa yang seng pung surat-surat dong seng turun atau ada anak dibawah umur ikut bobo juga seng turun pak," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.