MUI Maluku Bikin FGD Bahas Eksistensi Ekonomi Syariah, Hadirkan Nono Sampono

Majelis Ulama Indonesia Provinsi Maluku menggelar Focus Group Discussion Eksistensi Ekonomi Syariah di Indonesia Guna Pengembangan Ekonomi Bangsa.

Tanita
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku menggelar Focus Group Discussion Eksistensi Ekonomi Syariah di Indonesia Guna Pengembangan Ekonomi Bangsa, Senin (26/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku menggelar Focus Group Discussion Eksistensi Ekonomi Syariah di Indonesia Guna Pengembangan Ekonomi Bangsa, Senin (26/6/2023).

FGD yang digelar di Lantai 3, Kantor Kementerian Agama Wilayah Maluku ini menghadirkan Wakil Ketua I DPD RI, Nono Sampono selaku narasumber utama.

Sampono mengangkat materi Perekonomian syariah sebagai pilar perekonomian Indonesia menghadapi persaingan dan tantangan Global di Era digital.

Baca juga: Bismillah Segera Dibuka, Ini Jadwal CPNS 2023 Terbaru Menurut Menpan-RB, Jadwal Sebelumnya Terganti!

Dalam pemaparannya, Jenderal Bintang 3 itu menjelaskan bagaimana Indonesia mulai berkembang dalam ekonomi syariah.

Termasuk masalah Indonesia yang masih lemah dalam memenuhi kaidah halal, sehingga kalah dari Negara Mayoritas Non Islam. Seperti Brasil yang mendominasi pengimpor daging di Tanah Suci.

Padahal Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbanyak di Dunia.

"Negara non Muslim berhasil dalam makanan halal. Karena industry mereka memenuhi kaidah-kaidah halal, itu berarti di kita ada masalah. Permasalahan kita ada gap di ekonomi kita. Ada masalah teknis yang belum memenuhi kaidah halal," kata Sampono dalam materinya.

Meski demikian, Sampono menjelaskan ada peluang mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Yakni dari segi penduduk yang berusia produktif, pemanfataan teknologi dan paling penting dukungan pemerintah menggerakan pasar Modal Syariah dengan menertibkan produk investasi ritel.

Sementara itu, Ketua MUI Maluku, Abdulah Latuapo mengatakan MUI memiliki peran dalam rangka perbaikan umat dari segi akhlak agar tak tercemar, serta Penguatan dan pengembangan umat terkait ekonomi umat lebih baik lagi.

Diharapkan dari kegiatan ini mampu memberikan literasi ekonomi syariah yang baik kepada peserta FGD.

Serta menjadi ruang berdiskusi untuk meningkatkan Ekonomi Syariah di Indonesia, khususnya Maluku.

"Kepada seluruh peserta diharapkan dapat menyerap dengan baik materi yang disampaikan pemateri. Dan diharapkqm Ekonomi syariah dapat ditingkatkan dengan baik terutama ekonomi di Maluku," tandasnya.

Diketahui, dalam FGD ini diikuti peserta dari para Praktisi ekonomi Syariah, OJK, Pengusaha, Mahasiswa, Bank Syariah Indonesia, dan lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved