Ambon Hari Ini

Pejabat Kampus Diduga Intervensi Mahasiswa, Pelantikan DPM FEB Unpatti Hanya Pengurus Harian

Pelantikan Dewan Mahasiswa (Dema) FEB yang digelar pada Jumat (21/11/2025) menjadi sorotan tajam setelah prosesi tersebut hanya melantik pengurus

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Istimewa
ORGANISASI MAHASISWA - Prosesi pelantikan Pengurus Harian Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pattimura, Jumat (21/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Iklim demokrasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pattimura (Unpatti) tengah memanas.

Pelantikan Dewan Mahasiswa (Dema) FEB yang digelar pada Jumat (21/11/2025) menjadi sorotan tajam setelah prosesi tersebut hanya melantik pengurus harian.

Yakni, Ketua Dewan, Mirella Rutasouw, Sekretaris, Muhammad Dzunun Almuluk Rahanyamtel dan Bendahara, Senthia Pattipeiluhu.

Sementara struktur kepengurusan secara keseluruhan belum terbentuk.

Kondisi ini memicu tudingan serius dari sejumlah mahasiswa yang menduga adanya intervensi dan upaya pembungkaman proses demokrasi kampus oleh oknum pejabat internal fakultas.

Seorang mahasiswa Unpatti angkatan 2024 berinisial SBN mengungkapkan adanya kejanggalan utama dalam pelantikan tersebut. 

SBN secara terbuka menuding Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Selva Temalagi, memanfaatkan jabatannya untuk memaksakan pelantikan di saat posisi-posisi kunci, seperti ketua bidang dan perangkat penting lainnya, masih kosong.

Baca juga: Dua Direktur PT. Tanimbar Energi Ditahan Menyusul Petrus Fatlolon, Kasus Korupsi Rp. 6,2 Miliar 

Baca juga: Datang Diantar Mobil Pribadi, Pulang Dengan Mobil Negara, Eks Bupati KKT Fatlolon Resmi Ditahan

"Proses demokrasi di lingkungan Fakultas Ekonomi Unpatti diduga mengalami pembungkaman oleh oknum pejabat internal. Wakil Dekan III yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam membina iklim organisasi yang sehat, justru bertindak sebaliknya," tegasnya.

Menurutnya, tindakan melantik pengurus harian di tengah kekosongan struktur adalah hal yang sangat mencoreng nama baik organisasi.

Selain itu, diduga kuat hanya mencari aman serta berpihak pada satu sisi tanpa melihat kepentingan mahasiswa yang lebih luas.

"Hal yang sangat mencoreng suatu organisasi kelembagaan dilakukan oleh Wakil Dekan kemahasiswaan sendiri. Ini menunjukkan beliau tidak siap mengemban tugas," ujar SBN. 

Menurutnya, Wakil Dekan III seharusnya menjadi fasilitator, bukan justru menjadi aktor yang membunuh demokrasi kampus.

Mahasiswa berharap agar Rektorat Unpatti segera turun tangan untuk melakukan penyelidikan yang transparan dan independen demi menjaga marwah demokrasi dan tata kelola kampus yang baik.

Terpisah, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Selva Temalagi, memberikan klarifikasi terkait keputusannya. 

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved