Penderita Penyakit Kelamin HIV dan IMS di Maluku Terus Meningkat, Tercatat Ada 271 Kasus

Para penderita penyakit kelamin Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Maluku terus meningkat.

Tribun Manado
Ilustrasi. Penderita Penyakit Kelamin HIV dan IMS di Maluku Terus Meningkat, Tercatat Ada 271 Kasus 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Para penderita penyakit kelamin Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Maluku terus meningkat.

Berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, angka kasus itu mencapai 271 orang per 2022.

Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

Sehingga, ia berencana untuk pekan depan akan digelar rapat bersama guna membahas penanganan pasien penderita penyakit kelamin itu.

“Tentu ini menjadi atensi untuk komisi, dan pekan depan kita berencana untuk menggelar rapat penanganan penyakit kelamin ini,” kata Jafry kepada TribunAmbon.com, Minggu (5/3/2023).

Baca juga: Waduh, 250 Warga Maluku Terpapar Penyakit Kelamin HIV dan IMS

Baca juga: 250 Warga Ambon Derita HIV dan IMS, Taihuttu: Karena Lokalisasi Tanjung Batu Merah Masih Beroperasi

Menurutnya, rapat dimaksud akan mengundang sejumlah stakeholder terkait.

Seperti Dinkes Kota Ambon, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ambon, Komite Penanggulangan Aids (KPA), hingga Non-Governmental Organization atau NGO atau organisasi nirlaba yang memiliki kepentingan sosial dan lingkungan dan bergerak ke arah ini.

“Puskesmas juga akan dilibatkan supaya kerja-kerja mereka itu terstruktur, sistematis dan bisa terpantau langsung oleh orang Ambon yang terindikasi HIV dan IMS,” tandasnya.

Diberitakan, para penderita penyakit kelamin itu berasal dari Kota Ambon dan beberapa kabupaten lainnya yang ada di Maluku.

Seperti, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Kepulauan Aru, dan Kabupaten Buru.

Para penderita itu rerata berasal dari usia produktif yakni dibawah 20 tahun.

Menurut Jafry, salah satu faktor penyebabnya yakni dikarenakan perilaku seks bebas terutama untuk yang sesama jenis kelamin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved