Masohi Hari Ini
Pemda Malteng Ungkap Tiga Rekomendasi untuk Benahi Manajemen RSUD Masohi
Staf Ahli Setda Maluku Tengah yang diutus Bupati tuk pendampingan perbaikan manajemen RSUD Masohi, akui telah mengeluarkan tiga rekomendasi.
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Perbaikan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas.
Hingga kini, sejumlah pasien masih mengeluhkan pelayanan, termasuk kewajiban membeli obat-obatan di luar rumah sakit.
Baca juga: Usai Dilecehkan, Relawan Indonesia Mengajar di SBT Alami Trauma, Polisi Tegaskan Tak Ada Mediasi!
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Maluku Kamis 13 November 2025, Delapan Dari Sebelas Wilayah Alami Hujan Ringan
Staf Ahli Bupati Maluku Tengah Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan, Zahlul Ikhsan, yang ditugaskan mendampingi proses pembenahan manajemen RSUD Masohi, mengaku telah mengeluarkan tiga rekomendasi penting untuk perbaikan rumah sakit tersebut.
“Kami sudah berikan tiga rekomendasi, yakni perbaikan manajemen layanan laboratorium (kapitas), pengelolaan keuangan, serta manajemen pengadaan barang dan jasa,” ujar Zahlul kepada TribunAmbon.com, Kamis (13/11/2025).
Terkait pengadaan barang dan jasa, pihaknya merekomendasikan agar dilakukan melalui tiga langkah awal, yaitu pengadaan darurat, e-katalog, dan kontrak payung.
“Tiga hal itu kami rekomendasikan, termasuk perbaikan tata kelola stok obat. Tapi soal apakah rekomendasi ini dijalankan atau tidak, itu yang masih menjadi pertanyaan,” jelasnya.
Zahlul menegaskan, jika tiga langkah pengadaan tersebut dijalankan dengan baik, maka persoalan ketersediaan obat di RSUD Masohi sebenarnya bisa segera teratasi.
Namun, ia mendapati ada beberapa poin rekomendasi yang belum dijalankan secara optimal.
“Saya hanya memonitor, apakah rekomendasi itu dijalankan atau tidak. Tapi pelaksanaannya kembali menjadi kewenangan direktur,” katanya.
Saat ditanya soal kelanjutan rekomendasi yang terkesan diabaikan, Zahlul menilai keputusan selanjutnya berada di tangan Pemerintah Daerah.
“Apakah direktur masih layak dipertahankan atau tidak, itu kembali ke pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Komisi IV DPRD Maluku Tengah bersama BPJS Kesehatan Ambon, Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tengah Djali Talaohu, serta jajaran RSUD Masohi sempat menggelar rapat bersama pada Rabu (1/11/2025).
Dalam rapat tersebut, pihak RSUD menyebut telah membentuk tim teknis untuk menangani persoalan ketersediaan obat-obatan di rumah sakit plat merah itu. (*)
| Lagi! Pasien RSUD Masohi Masih Beli Obat di Luar Rumah Sakit, Total Mencapai Rp. 1,9 Juta |
|
|---|
| Nikmati Pesona Pantai Kuako, Tempat Favorit Melepas Penat di Akhir Pekan |
|
|---|
| Sampah Menumpuk di Pasar Binaiya, Hampir Meluber ke Bahu Jalan |
|
|---|
| Kejari Malteng Terima Sejumlah Laporan Dugaan Korupsi DD, ADD Negeri Liang Mulai Disidik |
|
|---|
| Keputusan Wasit Dianggap Kontroversial, Nusa Ina FC Surati Panitia Dandim Cup |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/rsud-masiohii.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.