Bentrok di Pulau Haruku

Warga Diimbau Tenang Pasca-Bentrok di Pulau Haruku, Satu Orang Tewas dan Lima Terluka

Insiden tragis ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan lima warga lainnya mengalami luka-luka.

Sumber: Humas Polda Maluku
BENTROK WARGA - Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi mengatakan 200 aparat gabungan TNI-POLRI telah dikerahkan untuk meredakan bentrok warga di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (9/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bentrokan antarwarga kembali pecah di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, pada Selasa (9/9/2025) sekitar pukul 11.45 WIT. 

Insiden tragis ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan lima warga lainnya mengalami luka-luka.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, mengonfirmasi jumlah korban tersebut. 

"Bentrok tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dan lima warga mengalami luka-luka," ujar Kombes Rositah dalam keterangan persnya, Selasa (9/9/2025).

Baca juga: 200 Aparat Gabungan Dikerahkan, Situasi Pasca Bentrok di Pulau Haruku Berangsur Kondusif

Baca juga: Bentrok di Pulau Haruku, Kapolresta Imbau Warga Tahan Diri dan Tidak Terprovokasi

Menanggapi situasi yang memanas, Polda Maluku bersama TNI, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama bergerak cepat untuk meredam ketegangan. 

Mereka secara serentak mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menahan diri.

Kombes Pol Rositah meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. 

Ia juga menegaskan bahwa penanganan kasus ini akan dilakukan secara profesional. 

"Penanganan kasus akan dilakukan secara menyeluruh dan transparan, dengan menjunjung tinggi asas keadilan dan prinsip praduga tak bersalah," tambahnya.

Lebih lanjut, Polda Maluku mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan. 

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjunjung nilai-nilai persaudaraan dan menjaga kedamaian yang telah menjadi identitas bersama di Bumi Raja-raja ini," tutup Rositah.

Hingga kini, aparat keamanan masih terus berupaya memulihkan situasi dan mengidentifikasi pemicu bentrokan agar kejadian serupa tidak terulang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved