Bentrok di Pulau Haruku

Update Bentrok Warga di Pulau Haruku: Satu Korban Jiwa, Sepuluh Luka-Luka

Aparat keamanan TNI-Polri bersama Pemerintah Daerah kini berfokus pada upaya pemulihan dan penjagaan situasi agar tetap stabil.

Sumber: Humas Polda Maluku
BENTROK WARGA - Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi mengatakan 200 aparat gabungan TNI-POLRI telah dikerahkan untuk meredakan bentrok warga di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (9/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Situasi di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, berangsur kondusif pasca-bentrokan antarwarga yang terjadi Selasa 9 Agustus 2025 kemarin.

Aparat keamanan TNI-Polri bersama Pemerintah Daerah kini berfokus pada upaya pemulihan dan penjagaan situasi agar tetap stabil.

Berdasarkan data terbaru yang telah diverifikasi oleh pihak kepolisian, bentrokan tersebut mengakibatkan total 11 korban.

Baca juga: Perkiraan Cuaca di Maluku 11 September 2025, Hanya 4 Wilayah yang Cerah Sisanya Berawan

Baca juga: Jadwal KM Gunung Dempo 11 September - 1 Oktober 2025: Rute Terdekat Surabaya, Makassar, Manokwari

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, dalam keterangannya menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, satu orang meninggal dunia dan sepuluh lainnya mengalami luka-luka.

Dari sepuluh korban luka, tiga di antaranya masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. J. Leimena Ambon. 

Sementara korban lainnya telah mendapatkan penanganan medis dan diperbolehkan menjalani rawat jalan.

Kombes Rositah menegaskan bahwa saat ini personel TNI-Polri masih disiagakan di titik-titik rawan untuk mencegah eskalasi susulan. 

“Situasi secara umum sudah kondusif. Aparat TNI-Polri terus berjaga di lokasi untuk memastikan tidak ada eskalasi susulan, dan proses pemulihan sosial berjalan dengan baik,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (10/9/2025).

Selain fokus pada aspek keamanan, upaya pemulihan juga diarahkan pada rekonsiliasi sosial dan penyembuhan trauma masyarakat.

Berbagai pihak seperti tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat dari kedua negeri dilibatkan secara aktif dalam dialog damai yang dimediasi oleh Kapolda Maluku dan pemerintah daerah.

“Kami mendorong semua pihak untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. Mari kita jaga Maluku sebagai rumah bersama, tempat kita hidup dalam damai dan saling menghargai,” imbau Kombes Rositah.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi dan tetap menjaga suasana kondusif. 

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan hidup berdampingan secara damai di Maluku.

Semua elemen masyarakat diharapkan berperan aktif dalam menciptakan suasana yang harmonis demi masa depan Maluku yang aman dan damai.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved