SBT Hari Ini
Sampah Menumpuk di Pantai Gumumae Bula, Destinasi Wisata Andalan SBT Kian Prihatin
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, mengingat pantai tersebut merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang menjadi kebanggaan.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Tumpukan sampah plastik dan sisa makanan terlihat menumpuk di kawasan Pantai Gumumae, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Rabu (19/11/2025).
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, mengingat pantai tersebut merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, sampah yang ditampung menggunakan kantong kresek hingga drum, tampak memenuhi area tengah hutan cemara yang menjadi jalur utama pengunjung menuju pesisir.
Tumpukan itu dibiarkan begitu saja hingga meluap dan berserakan ke tanah.
Bahkan, beberapa kantong tampak robek dengan isi sampah tercecer di sekitar area.
Situasi ini jelas kontras dengan reputasi Pantai Gumumae sebagai ikon wisata Kota Bula.
Setiap hari, pantai ini ramai dikunjungi warga untuk bersantai, memancing, berfoto, hingga menggelar acara keluarga.
Namun, sampah yang dibiarkan menggunung membuat pengunjung tidak lagi merasakan kenyamanan yang seharusnya.
“Kalau begini terus, siapa yang mau datang? Pantai ini seharusnya dijaga, bukan dibiarkan kotor begini,” keluh Usman seorang pengunjung yang ditemui TribunAmbon.com di lokasi.
Baca juga: Soal Sidang BP4R Bripda Charles, Kabid Humas: Anggota Tak Wajib Dinas 2 Tahun tuk Dapat Izin Nikah
Baca juga: Pelajar Ambon Dibekali Literasi Digital, Diskominfosandi Ingatkan Bijak Bersosmed
Kondisi ini memicu pertanyaan besar mengenai efektivitas pengelolaan wisata oleh pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah hingga pengelola lapangan.
Ia menyebut, keberadaan sampah di ruang publik, apalagi di kawasan wisata, bukan sekadar masalah estetik, namun. mencerminkan lemahnya tata kelola lingkungan serta kurangnya kesadaran dan pengawasan.
Jika dibiarkan, bukan hanya merusak keindahan pantai, tetapi juga berpotensi mengganggu ekosistem pesisir dan merugikan sektor pariwisata daerah.
"Dinas teknis dalam hal ini Pariwisata harus melihat ini sebagai masalah serius, ini bukan soal bagus atau tidak, tapi bagian dari kerja OPD terkait yang seharusnya tidak boleh membiarkan ini terjadi," jelasnya.
Ia berharap pemerintah setempat segera turun tangan, tidak hanya dengan membersihkan sampah yang menumpuk, tetapi juga memperbaiki sistem pengelolaan mulai dari penambahan fasilitas, penjadwalan rutin pengangkutan, hingga edukasi bagi masyarakat.
“Ini bukan soal satu hari dua hari. Sudah sering begini. Pemerintah harus tegas kalau ingin Gumumae tetap jadi kebanggaan,” tutupnya.(*)
| Peserta Meninggal Belum Tercatat di Dukcapil jadi Alasan Data BPJS Kesehatan Tak Sinkron |
|
|---|
| 4 Tahun Tak Diberi Data, BPKAD SBT Pertanyakan Transparansi BPJS Kesehatan |
|
|---|
| Perkuat Layanan Kesehatan, RSUD Bula Bidik Peningkatan Status ke Tipe B |
|
|---|
| 314 Pasien di SBT Tidak Tercover BPJS, RSUD Bula Minta Tambahan Anggaran Obat Tahun 2026 |
|
|---|
| Data BPJS Bermasalah, DPRD SBT Minta Validasi Tuntas Sebelum Desember |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/Naiansk.jpg)