SBT Hari Ini

Banjir Rendam Lima Lokasi di SBT, 28 Kepala Keluarga Mengungsi ke Rumah Tetangga

Ahmad Sayuti Pawae, mengatakan banjir terjadi akibat hujan berintensitas tinggi yang mengguyur selama hampir dua jam.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Ode Alfin Risanto
Tribunambon/ali
BANJIR - Kondisi ruas jalan utama di Desa Sesar, Kecamatan Bula, Kabupaten SBT, Selasa (11/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Selasa (11/11/2025) malam, menyebabkan sedikitnya lima lokasi di Kota Bula terendam banjir.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD SBT, Ahmad Sayuti Pawae, mengatakan banjir terjadi akibat hujan berintensitas tinggi yang mengguyur selama hampir dua jam.

Baca juga: Nelayan Hilang di Pulau Ai Banda Belum Ditemukan, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian 

Baca juga: Miris! Keluarga Rahel Masangtuasela Harus Jadi Korban Banjir Tahunan Akibat Luapan Sungai Wai Tua

“Banjir itu terjadi di lima lokasi, yakni Bula, Kampung Wailola, Desa Limumir, Desa Sesar, dan Desa Tansi Ambo,” kata Sayuti kepada TribunAmbon.com, Rabu (12/11/2025).

Kata dia, dari hasil pantauan lapangan, sedikitnya 28 Kepala Keluarga (KK) sempat mengungsi akibat air yang masuk ke rumah mereka.

“Yang mengungsi itu ada 7 KK di Kampung Wailola dan 21 KK di Kampung Limumir,” jelasnya.

Meski begitu, Sayuti menegaskan pengungsian tersebut hanya berlangsung sementara.

“Mereka hanya mengungsi ke rumah tetangga karena air sempat masuk ke rumah, tapi tidak lama. Begitu air surut, mereka kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk tiga lokasi lainnya, Bula, Sesar, dan Tansi Ambo—banjir hanya menyebabkan genangan biasa tanpa membuat warga mengungsi.

"Kalau tiga lokasi lainnya itu tidak mengungsi, karena cuman genangan air saja yang masuk ke rumah dan halaman rumah," lanjutnya.

Lebih lanjut dijelaskan, cuaca ekstrem yang memicu banjir tersebut menjadi peringatan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.

Sayuti mengimbau warga agar selalu memantau peringatan dini cuaca dari BMKG, terutama saat hujan turun di malam hari.

“Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan memperhatikan informasi cuaca dari BMKG, karena cuaca sekarang sulit diprediksi,” ujarnya.

Menurutnya, meski sudah memasuki akhir musim hujan, intensitas curah hujan di beberapa wilayah SBT masih cukup tinggi.

“Kadang sudah akhir musim, tapi masih ada hujan deras yang bisa picu genangan dan banjir,” tambahnya.

Ia juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah rendah dan dekat aliran sungai agar segera mencari tempat aman bila curah hujan meningkat.

“Lebih baik waspada lebih awal. Jangan menunggu air naik baru bertindak,” tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved