SBT Hari Ini
Dituding Bela Pelaku Rudapaksa, OKP dan LSM Geruduk Kantor Disdikpora SBT
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, massa aksi mulai berdatangan sekitar pukul 12.00 WIT menggunakan satu unit mobil pickup.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima
Ringkasan Berita:
- Sejumlah OKP dan LSM di Kabupaten SBT demonstrasi di depan Kantor Disdikpora, Senin (10/11/2025).
- Aksi itu menyoroti dugaan keterlibatan Kepala Sekolah dan sejumlah guru di salah satu sekolah di SBT yang dinilai memberikan dukungan terhadap pelaku kasus rudapaksa anak di bawah umur.
- Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, massa aksi mulai berdatangan sekitar pukul 12.00 WIT.
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) SBT, Senin (10/11/2025).
Aksi tersebut menyoroti dugaan keterlibatan Kepala Sekolah dan sejumlah guru di salah satu sekolah di SBT yang dinilai memberikan dukungan terhadap pelaku kasus rudapaksa anak di bawah umur.
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, massa aksi mulai berdatangan sekitar pukul 12.00 WIT menggunakan satu unit mobil pickup yang dilengkapi pengeras suara dan berbagai atribut organisasi.
Mereka berorasi secara bergantian menyampaikan tuntutan di depan kantor Disdikpora SBT.
Ketua DPD KNPI SBT, Samsul Bahri Kelibay, dalam orasinya menegaskan bahwa kasus tersebut bukan persoalan ringan yang bisa ditutupi dengan alasan hubungan kekeluargaan atau solidaritas sesama tenaga pendidik.
“Ini bukan kasus korupsi, ini kasus rudapaksa. Ini persoalan kemanusiaan, bukan soal untung dan rugi,” tegas Samsul.
Baca juga: Jadwal Kapal Maluku: Senin ini, 2 Kapal Siap Berlayar dari Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon
Baca juga: Upacara Hari Pahlawan di Bula Berlangsung Khidmat, Tekan Sikap Semangat Pejuang
Ia menuding sejumlah guru, termasuk Kepala Sekolah, justru menunjukkan sikap tidak empatik terhadap korban dan keluarganya.
“Dua bulan lebih pasca kejadian, tidak satu pun dari pihak sekolah datang menjenguk korban, padahal Kepala Sekolah memiliki hubungan keluarga yang cukup dekat dengan korban,” ungkapnya.
Samsul juga menuding adanya upaya dari sejumlah oknum guru untuk memengaruhi saksi agar memberikan keterangan sesuai keinginan mereka.
“Ini sangat ironis. Dewan guru datang ke saksi, bukan untuk mencari kebenaran, tapi meminta agar kesaksian disampaikan sesuai skenario mereka. Ada apa di balik konsolidasi terselubung antara Kepala Sekolah dan dewan guru?" tandasnya.
Menurutnya, sikap diam dan pembiaran dari pihak Disdikpora terhadap persoalan tersebut dapat mencederai citra dunia pendidikan di SBT.
Massa aksi menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan langkah tegas dari pihak terkait, termasuk meminta Disdikpora memeriksa Kepala Sekolah dan para guru yang diduga terlibat.(*)
| Upacara Hari Pahlawan di Bula Berlangsung Khidmat, Tekan Sikap Semangat Pejuang |
|
|---|
| OKP dan LSM di SBT Akan Gelar Aksi Soroti Dugaan Dukungan Guru kepada Pelaku Rudapaksa |
|
|---|
| Sampah Menumpuk di Kawasan Pasar Bongkar Bula, Warga Keluhkan Bau Menyengat |
|
|---|
| Harga Cabai di Bula Tembus Rp. 70 Ribu per Kilo, Tomat Tak Mau Kalah! |
|
|---|
| DPRD SBT Sindir RSUD Bula Sibuk Seremonial, Minta Tambah Dokter Spesialis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/sdvcds.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.