Pendemo Terbakar

Demo PMII Berujung Tragedi, Polisi Ungkap Kebakaran Dipicu Aksi Mahasiswa Sendiri

Empat anggota PMII mengalami luka bakar, dan pihak kepolisian menyatakan bahwa api berasal dari percikan bensin yang dibawa oleh para demonstran

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Istimewa
DEMO - Abu Ernas salah satu masa aksi terbakar saat aksi unjuk rasa di kantor DPRD SBT, Maluku, Kamis (4/9/2035). 

Laporan Wartawan Tribuambon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUAMBON.COM - Aksi unjuk rasa anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kantor DPRD Seram Bagian Timur (SBT) berakhir tragis. 

Empat anggota PMII mengalami luka bakar, dan kepolisian menyatakan bahwa api berasal dari percikan bensin yang dibawa para demonstran sendiri.

Hal itu disampaikan Kapolres SBT AKBP Alhajat saat dikonfirmasi Tribuambon.com via WhatsApp, Kamis (4/9/2025).

Alhajat mengaku, aksi yang digelar untuk menyikapi isu nasional itu bermula dari perempatan depan KPU SBT sebelum akhirnya bergerak menuju  Kantor DPRD. 

Sesampainya di lokasi sekitar pukul 12.00 WIT, mereka disambut langsung oleh sejumlah wakil rakyat.

Namun, situasi memanas ketika massa hendak membakar ban.

Saat itulah terjadi perdebatan di antara massa aksi sendiri. 

Baca juga: Kapolres Buru Sindir BPK: Sejumlah Kasus Korupsi Tersendat Karena Audit Tak Kunjung Rampung

Baca juga: Semangati Korban Insiden Bakar Ban, Bupati Fachri Minta Jangan Berhenti Demo, Tapi Hati-Hati

Sebagian ingin membakar ban, sementara yang lain menolak. 

"Pada saat mau pembakaran itu sempat dihimbau oleh personil kita, agar tidak melakukan pembakaran, namun diantara masa aksi sendiri ada yang bilang jangan dibakar, sedangkan sebagainya bilang bakar. Untuk dugaan api bermula ini dari mereka sendiri," ujar Alhajat.

Kata dia, pernyataan itu diperkuat dengan permohonan maaf dari Sekretaris Umum PMII, Muh. Ferdi Rumodar, yang mengakui insiden tersebut.

"Percikan api ini berasal dari mahasiswa sendiri, karena tadi Sekretaris Umum PMII Muh. Ferdi Rumodar sempat menyampaikan permohonan maaf atas pembakaran ban itu, sehingga mengakibatkan empat orang sahabat PMII ini menjadi korban kebakaran itu," jelasnya.

Meski begitu, Alhajat mengakui pihaknya telah menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan yang baik.

Termasuk mengimbau massa agar tidak anarkis dan melakukan pemadaman api dengan alat yang dimiliki.

"Terkait SOP pengamanan, kita sudah melakukan kegiatan SOP itu ke mereka, termasuk tadi pemadaman apinya dari alat kita sendiri," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved