Ambon Hari Ini

Handphone Hilang di Fasilitas Cas, Penumpang KM Labobar Keluhkan Lemahnya Keamanan Kapal

Kejadian hilangnya Handphone milik penumpang KM Labobar ini diduga disebabkan lemahnya sistem keamanan di atas kapal.

Penulis: Novanda Halirat | Editor: Ode Alfin Risanto
istimewa
FASILITAS KAPAL- Tampak fasilitas free charger atau tempat cas gratis di KM. Labobar milik PT. Pelni yang dikeluhkan penumpang terkait lemahnya sistem keamanan sehingga sering terjadi kehilangan, Rabu (5/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Penumpang KM Labobar AB  kehilangan handphone di fasilitas cas gratis.
  • Kejadian hilang Handphone ini diduga akibat lemahnya sistem keamanan kapal.
  • Penumpang meminta PT Pelni memperbaiki sistem keamanan dan pengawasan di area publik.

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Novanda Halirat 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM-  Salah satu penumpang Kapal Motor (KM) Labobar milik PT Pelni menjadi korban kehilangan handphone di fasilitas cas gratis saat perjalanan dari Surabaya menuju Makassar, Rabu (5/11/2025) pagi.

Kejadian ini diduga disebabkan lemahnya sistem keamanan di atas kapal. Fasilitas yang seharusnya memberikan kenyamanan bagi penumpang, kini justru perlu diwaspadai.

Baca juga: Kasus Penyerobotan Lahan: Bupati Instruksikan Pemda Buru Ambil Langkah Tegas terhadap PT. Safi

Baca juga: Ambon Catat Inflasi Tertinggi di Maluku Oktober 2025, Capai 3,03 Persen dengan IHK 110,12

Penumpang berinisial AB (40), yang tengah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) menuju Ambon, menceritakan bahwa ia kehilangan ponselnya ketika tertidur saat mengisi daya di area publik kapal.

“Kami hanya ingin mengisi daya, tapi malah kehilangan handphone. Fasilitas publik seperti ini seharusnya aman dan diawasi,” ujarnya.

Usai kejadian, AB melaporkan kehilangan tersebut ke ruang informasi di dek 4.

Saat menemui salah satu petugas keamanan, ia mendapat keterangan bahwa kasus serupa sudah beberapa kali terjadi di kapal tersebut.

“Sudah banyak handphone penumpang yang hilang. Kami sudah laporkan ke Direktur Utama PT Pelni, tapi katanya baru akan dievaluasi,” ungkap petugas kepada korban.

Menurut keterangan petugas, sistem pengawasan di KM Labobar masih belum memadai.

Kamera pengawas (CCTV) hanya terpasang di area depan kapal, sementara area belakang—yang kerap digunakan penumpang untuk mengecas—belum dilengkapi kamera pengaman.

“Itu yang membuat kami kesulitan kalau ada laporan kehilangan,” tambahnya.

Menanggapi situasi tersebut, para penumpang berharap PT Pelni segera memperbaiki sistem keamanan dan menambah pengawasan di area publik kapal.

“Sebagai perusahaan pelayaran milik negara, Pelni seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang. Sistem keamanan harus diperbaiki karena ini tempat umum,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved