Malteng Hari Ini
Berantas Anak Putus Sekolah, Disdikbud Malteng Mudik di Daerah 3T
Kunjungan yang berlangsung sejak 14-19 Agustus 2025 itu guna melihat detail permasalahan di sektor pendidikan pada daerah 3T.
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Mengarungi derasnya sungai, lebatnya hutan dan gunung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Maluku Tengah temui pendidik (Mudik) di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Empat negeri di daerah pegunungan Kecamatan Seram Utara yang dikunjungi yakni, Negeri Manusela, Negeri Maraina, Negeri Administratif Hatuolo, dan Negeri Elemata.
Kunjungan yang berlangsung sejak 14-19 Agustus 2025 itu guna melihat detail permasalahan di sektor pendidikan pada daerah 3T.
Dalam keterangannya, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah, Husein Mukaddar mengatakan komitmennya untuk memberantas angka anak putus sekolah.
Tentu, temui pendidik yang dilaksanakan dalam rangka mengetahui sejauh mana permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru yang di daerah 3T.
"Karena dengan kita berkunjung kesini mengetahui keadaan mereka kita bisa mengambil langkah-langkah cepat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan," ujarnya.
Salah satunya pertemuan dengan para guru di SD YPPK Manusela, ada beberapa masalah yang diinventarisir, diantaranya guru honorer belum terdaftar di Dapodik padahal sudah mengabdi puluhan hingga belasan tahun.
Adapula yang belum mendapatkan SK dari yayasan, padahal yayasan sudah memerintahkan para guru ini untuk mengajar.
"Namun hal itu nanti akan kami koordinasikan dengan pihak yayasan kepastiannya seperti apa," tukas Kadis.
Tentu, Dinas Pendidikan akan mencari jalan keluar untk menyelesaikan masalah ini, pasalnya para guru ini mengabdi di daerah yang rentang kendalinya cukup jauh, perlu berhari-hari untuk sampai ke Manusela.
"Harapan kedepan bagi kami untuk pendidikan dan mengantisipasi kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil ini maka kita akan membuat pembelajaran jarak jauh (PBJJ)," ungkap Mukaddar.
Maka dari itu, pembelajaran jarak jauh (PBJJ) menjadi solusi yang bakal direalisasikan dalam rangka mengantisipasi kekurangan tenaga pengajar.
Hal tersebut semata-mata untuk memberi akses pendidikan yang layak bagi anak-anak di pegunungan Seram Utara.
"Sehingga mereka kedepannya tidak merasa minder, dan kita meminimalisir dan mencegah terjadinya angka anak tidak sekolah maupun anak putus sekolah yang cukup tinggi di Kecamatan Seram Utara," pungkas Mukaddar. (*)
Perjuangan Masyarakat Pegunungan Seram Utara, Tempuh Perjalanan 3 Hari Untuk Dapat Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Ketua DPRD Maluku Tengah Setuju Rencana Pemekaran 4 Daerah Otonom Baru |
![]() |
---|
Tak Kenal Lelah, Inilah Kisah Inspiratif Pengabdian Guru-Guru Pegunungan Seram Utara Maluku Tengah |
![]() |
---|
Puluhan Tahun, Sekolah di Negeri Manusela Maluku Tengah Berlantai Tanah dan Berdinding Papan |
![]() |
---|
Isak Tangis Warnai Peresmian SD 355 dan SMP 126 di Pegunungan Seram Utara, Maluku Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.