Malteng Hari Ini

Berantas Anak Putus Sekolah, Disdikbud Malteng Mudik di Daerah 3T

‎Kunjungan yang berlangsung sejak 14-19 Agustus 2025 itu guna melihat detail permasalahan di sektor pendidikan pada daerah 3T.

TribunAmbon.com/Silmi
TEMUI PENDIDIK - Dinas Pendidikan Maluku Tengah Temui Pendidik (Mudik) di Negeri Manusela, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (17/8/2025). 

‎‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Mengarungi derasnya sungai, lebatnya hutan dan gunung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Maluku Tengah temui pendidik (Mudik) di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

‎Empat negeri di daerah pegunungan Kecamatan Seram Utara yang dikunjungi yakni, Negeri Manusela, Negeri Maraina, Negeri Administratif Hatuolo, dan Negeri Elemata.

‎Kunjungan yang berlangsung sejak 14-19 Agustus 2025 itu guna melihat detail permasalahan di sektor pendidikan pada daerah 3T.

‎Dalam keterangannya, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah, Husein Mukaddar mengatakan komitmennya untuk memberantas angka anak putus sekolah.

‎Tentu, temui pendidik yang dilaksanakan dalam rangka mengetahui sejauh mana permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru yang di daerah 3T.

‎"Karena dengan kita berkunjung kesini mengetahui keadaan mereka kita bisa mengambil langkah-langkah cepat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan," ujarnya.

Salah satunya pertemuan dengan para guru di SD YPPK Manusela, ada beberapa masalah yang diinventarisir, diantaranya guru honorer belum terdaftar di Dapodik padahal sudah mengabdi puluhan hingga belasan tahun.

‎Adapula yang belum mendapatkan SK dari yayasan, padahal yayasan sudah memerintahkan para guru ini untuk mengajar.

‎"Namun hal itu nanti akan kami koordinasikan dengan pihak yayasan kepastiannya seperti apa," tukas Kadis.

‎Tentu, Dinas Pendidikan akan mencari jalan keluar untk menyelesaikan masalah ini, pasalnya para guru ini mengabdi di daerah yang rentang kendalinya cukup jauh, perlu berhari-hari untuk sampai ke Manusela.

‎"Harapan kedepan bagi kami untuk pendidikan dan mengantisipasi kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil ini maka kita akan membuat pembelajaran jarak jauh (PBJJ)," ungkap Mukaddar.

‎Maka dari itu, pembelajaran jarak jauh (PBJJ) menjadi solusi yang bakal direalisasikan dalam rangka mengantisipasi kekurangan tenaga pengajar.

‎Hal tersebut semata-mata untuk memberi akses pendidikan yang layak bagi anak-anak di pegunungan Seram Utara.

‎"Sehingga mereka kedepannya tidak merasa minder, dan kita meminimalisir dan mencegah terjadinya angka anak tidak sekolah maupun anak putus sekolah yang cukup tinggi di Kecamatan Seram Utara," pungkas Mukaddar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved