SBT Hari Ini

Jembatan Darurat Desa Keta SBT Rusak Pasca Hujan, Pengendara Harus Ekstra Hati-Hati

Akibatnya, akses tranportasi yang kerap menjadi andalan warga itu turut mandek lantaran sebagian badan jembatan yang terbawa banjir. 

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Ode Alfin Risanto
Sumber: Taher Hatala
JEMBATAN KETA - Sebuah mobil pick-up tertahan di jembatan darurat Desa Keta, kecamatan Siritaun Wida Timur kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), pasca hujan deras, Selasa (24/6/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Jembatan Darurat di Desa Keta, kecamatan Siritaun Wida Timur Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kembali rusak, Rabu (25/6/2025).

Kerusakan itu menyusul Kali Soir yang meluap akibat intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut hingga Selasa (25/6/2025) kemarin.

Akibatnya, akses tranportasi yang kerap menjadi andalan warga itu turut mandek lantaran sebagian badan jembatan yang terbawa banjir. 

Pengendara roda dua yang melintasi pun harus ekstra hati-hati, beberapa diantaranya terpaksa mendorong kendaraan mereka untuk sampai ke sisi seberang. 

Sementara untuk kendaraan roda empat, mereka harus berhenti terlebih dahulu melihat kondisi jembatan, untuk memilih jalur mana yang bisa dilalui.

Baca juga: Audiensi Wali Kota Bekasi, Menteri Nusron Tekankan Kerja Sama tuk Percepat Sertipikasi Aset Pemkot

Baca juga: Dirut RSUD Goran Riun SBT Terancam 20 Tahun Penjara, Gegara Korupsi Proyek Bank Darah Rp 300 Juta

Kondisi jembatan yang tak kunjung menjadi perhatian pemerintah setempat itu telah lama dikeluhkan pengendara lantaran sama sekali belum tersentuh anggaran pemerintah, baik Provinsi maupun pusat. 

Sementara warga Desa setempat harus rutin bergotong royong memperbaiki ruas jembatan pasca banjir maupun hujan deras. 

Taher Hatala salah satu pengendara saat melintasi jembatan tersebut, turut merasakan dampaknya. 

"Kemarin itu ada mobil pick-up tidak bisa lewat, karena ban mobilnya tertahan di sela-sela jembatan," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com via WhatsApp. 

Kata dia, kondisi itu mengakibatkan aktivitas warga mulai terhambat, sebab penumpukan kendaraan dari arah yang sama maupun arah berlawanan. 

"Macet seperti di kota saja, dari bawah maupun dari atas tidak bisa lewat karena mobil tertahan juga cukup lama, beruntung warga bahu membahu menurunkan muatan baru bisa di lewati," jelasnya. 

Ia menghimbau agar setiap pengendara dapat berhati-hati saat melewati jembatan itu, terlebih dengan sikap cuek pemerintah yang tak bisa diharapkan. 

"Kalau lewat itu hati-hati karena badan jembatan itu sudah rusak parah, kalau mau tunggu bantuan pemerintah itu tidak bisa diharapkan lagi," tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved