Direktur RSUD Masohi
Masalah Menumpuk, Direktur RSUD Masohi Anang Rumuar 'Ketakutan' Rapat Terbuka Disiarkan Langsung
Padahal rapat yang menyoal manajemen rumah sakit plat merah itu digelar terbuka demi kepentingan publik.
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Jurnalis Tribun Ambon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Direktur RSUD Masohi, Anang Rumuar desak wartawan tuk tidak menyiarkan secara langsung rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Maluku, Senin (16/6/2025).
Padahal rapat yang menyoal manajemen rumah sakit plat merah itu digelar terbuka demi kepentingan publik.
Terkonfirmasi sebelumnya oleh Ketua Komisi, Musriadin Labahawa, bahwa rapat tersebut berlangsung terbuka.
Terlebih tidak ada yang bersifat rahasia atau sensitif tuk dibahas.
Serupa rapat dengar pendapat lainnya yang kerap digelar secara terbuka.
"Wartawan mohon jangan live dulu, tribun (Tribun Ambon) ini menjadi catatan, tapi memang Tribun ini sering tanpa konfirmasi dan dia live, pak," ujar direktur dalam forum rapat.
Menyikapi itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Maluku Tengah, Demianus Hattu malah menilai bahwa keterbukaan informasi publik menjadi penting.
"Tribun ini bagus" tutur Demi singkat usai rapat dengar pendapat.
Baca juga: Masalah Menumpuk! Direktur RSUD Masohi Menghindar Hingga Putus Akses Komunikasi
Baca juga: Sebelumnya Bilang Tak Tahu, Kini Direktur RSUD Masohi Sebut Aksi Pencurian Alkes Sudah Lama Terjadi
Sebelumnya dalam forum rapat itu, direktur meng-counter masalah rumah sakit yang beredar di media sosial.
"Perlu kita lihat dari perkembangan situasi media sosial kita harus merespon jelas apa yang disampaikan di media sosial. Kalau kita lihat Gerbang Malteng hanya orang-orang tertentu saja yang sering publikasi. Saya punya tim IT yang mengecek LSM tertentu yang mohon maaf berkonek dengan media sosial dan konek denga media masa pers," kata Rumuar.
"Namun, sebagai pejabat publik harus menangani persoalan itu," imbuhnya.
Diketahui, manajemen RSUD Masohi di bawah kepemimpinan Anang Rumuar jadi perbincangan publik, hal itu menyusul persoalan sampah covid 19 yang tak terbersihkan, ketersediaan tabung oksigen, pencurian alkes hingga keterbatasan obat-obatan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.