Alkes Dijual

Sebelumnya Bilang Tak Tahu, Kini Direktur RSUD Masohi Sebut Aksi Pencurian Alkes Sudah Lama Terjadi

Direktur RSUD Masohi, Anang Rumuar menyebut aksi pencurian alat kesehatan (Alkes) RSUD Masohi sudah dilancarkan sejak dulu.

TribunAmbon.com/ Silmi Suailo
DIREKTUR RSUD MASOHI - Direktur RSUD Masohi, Anang Rumuar saat memberi klarifikasi perihal tumpukkan sampah medis B3 di lingkungan rumah sakit, Senin (10/2/2025). Ia menyebut video sampah B3 yang beredar adalah hoaks. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Direktur RSUD Masohi, Anang Rumuar menyebut aksi pencurian alat kesehatan (Alkes) RSUD Masohi sudah dilancarkan sejak dulu.

"Tapi secara detail saya tidak bisa menjelaskan persoalan keamanan di bawah kepemimpinan direktur sebelumnya. Tidak tahu sampai disitu," kata Rumuar saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Rabu (5/3/2025) kemarin.

Kata Rumuar, dengan adanya kejadian ini bisa memberi efek jera bagi pelaku dan memberi pelajaran bagi pegawai honorer maupun ASN di lingkup rumah sakit. 

Ia mengecam tindakan pencurian tersebut. Kata dia, jelas ini adalah tindakan pidana, siapapun yang melakukan pencurian tidak dibenarkan.

"Yang jelas dengan kejadian seperti ini para pegawai, tenaga PKL yang kerja di rumah sakit bisa berbenah, kemudian ini menjadi efek jera buat pelaku agar tidak melakukan hal-hal pidana," kecamnya.

Ia menegaskan tindakan menjual aset negara seperti ini bisa terkena sanksi berat. Sanksi tegasnya mereka akan diberhentikan.

"Dari awal kejadian, pihak rumah sakit sudah melapor ke pihak berwajib dan sudah dilidik dan disidik," ungkapnya. 

Diakui, selama kepemimpinannya manajemen telah meningkatkan keketatan pengawasan.

"Kami mengarahkan security untuk lakukan kontrol, pengecekan, pengawasan dan pemantauan keamanan rumah sakit. Security melakukan kontrol setiap malam di setiap sudut rumah sakit." terang Rumuar.

Hasil daripada pengawasan dan pemantauan yang ketat dari keamanan rumah sakit baru kedapatan tindakan pencurian itu. Dulu, belum ada pengawasan seketat ini.

"Ketika direktur dan ibu kepala tata usaha (KTU) baru masuk, kami sudah memerintah keamanan untuk perketat orang masuk keluar," tukasnya.  (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved