Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Rapat Koordinasi (Rakor) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Maluku Tengah digelar, Rabu (8/10/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Maluku Tengah diwakili Asisten III Setda, Halid Pattisahusiwa mengajak semua pihak berkolaborasi tekan angka stunting.
Tentu, hal itu relevan dengan tema strategis yang diusung yakni, “Sinergitas dan Akselerasi Program Quick Wins Kemendukbangga Mewujudkan Generasi Emas Maluku Tengah Bebas Stunting 2029.”
Halid mengatakan, melalui Rapat koordinasi di hari ini, kiranya menjadi ajang konsolidasi, evaluasi, dan akselerasi program di lapangan.
"Saya mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi, karena upaya percepatan penurunan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama," ujar Halid saat membacakan sambutan Bupati, Zulkarnain Awat Amir.
Baca juga: Seret Bupati Aru, Dugaan Korupsi Proyek Jalan Lingkar Pulau Wokam Ditangani Kejati Maluku
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Maluku Rabu 8 Oktober 2025, Hampir Semua Wilayah Hujan Ringan
Dengan kerja keras, inovasi, dan kebersamaan, dirinya yakin cita-cita kita untuk mewujudkan Generasi Emas Maluku Tengah Bebas Stunting Tahun 2029 akan tercapai.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terus berkomitmen mempercepat penurunan stunting melalui berbagai inovasi daerah yang telah dikembangkan bersama, di antaranya:
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), sebagai bentuk kepedulian dan gotong royong untuk membantu anak-anak yang berisiko stunting.
- Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), sebagai sarana belajar, bermain, dan pembinaan tumbuh kembang anak yang sehat dan berkualitas.
- Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), untuk menegaskan bahwa peran ayah sangat penting dalam pengasuhan dan pemenuhan gizi anak.
- Swiping Balita Stunting, yang memastikan deteksi dini dan intervensi cepat terhadap balita yang mengalami masalah gizi.
- Lansia Berdaya (SIDAYA), yang memberi ruang pemberdayaan bagi para lansia agar tetap aktif, sehat, dan produktif.
Selain itu, Pemda Maluku Tengah juga mendorong peningkatan partisipasi balita dalam pelaksanaan posyandu. Posyandu bukan hanya tempat timbang dan ukur, melainkan wadah edukasi, pelayanan kesehatan, serta interaksi masyarakat dalam memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.