Sempat Mandek, Dinas PU SBT Kini Siapkan Anggaran Rp 4 Miliar tuk Pembangunan Terminal Bula

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) telah siapkan anggaran senilai Rp 4 miliar untuk infrastruktur pembangunan Terminal Bula.

Hal itu sesuai arahan Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri yang berkeinginan agar kawasan tersebut bisa tertata rapi untuk difungsikan dengan baik.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) SBT, Abu Saleh Salampessy mengaku, sebelumnya pihaknya telah menyiapkan anggaran tersebut, hanya saja terkena dampak efesiensi anggaran.

Namun, bupati Fachri tekah mendesak pihaknya untuk fokus mengurusi persoalan tersebut agar dapat difungsikan dengan baik.

 “Anggarannya sekitar Rp 4 miliar, sebelumnya sempat kena efisiensi, tapi sekarang, Pak Bupati sudah arahkan untuk difokuskan,” ujarnya saat rapat bersama komisi III, DPRD SBT, Rabu (7/5/20225) kemarin.

Kata dia, selain menjadi fokus utama bupati, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat juga meminta pihaknya segera menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di terminal tersebut.

Baca juga: Imbas Tak Ada Anggaran, Pembangunan Terminal Bula Maluku Akhirnya Mandek

Baca juga: Soal Listrik di Kilmury, Dinas Naketrans SBT Intens Koordinasi Sampai ke Pusat

Diberitakan, infrastruktur pembangunan Terminal Bula, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) akhirnya mandek.

Mandeknya pembangunan tersebut terjadi akibat tidak adanya anggaran pengerjaan selama tahun 2024 untuk melanjutkan proses pengerjaan kawasan terminal.

Padahal, di tahun 2022 hingga 2023, pengerjaannya telah dilakukan dengan cara di cicil sesuai kekuatan anggaran yang dimiliki.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan SBT, Hasan Vanath saat mengikuti rapat bersama Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu (7/5/2025).

Ia mengakui, pengerjaan kawasan terminal Bula telah dilakukan secara bertahap sejak dua tahun sebelumnya.

Namun kekurangan anggaran menjadi penghambat pengerjaan yang tak kunjung rampung.

“Tahun 2022 dan 2023 baru sempat cicil pengaspalan, dan tahun 2024 sudah tidak ada anggaran lagi," ujarnya.(*)